Putin Larang Penggunaan Perangkat Lunak Asing

gps

Ilustrasi - Perangkat lunak global positioning system (GPS).

INDOPOS.CO.ID – Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengeluarkan perintah eksekutif melarang pembelian perangkat lunak asing untuk digunakan dalam proyek infrastruktur penting oleh lembaga negara dan entitas semi-pemerintah. Ini dilakukan dalam upaya nyata untuk membuat negara itu tidak terlalu rentan terhadap sanksi Barat lebih lanjut dan potensi serangan siber.

Sebagaimana dilansir rt.com, mulai Kamis (30/3/2022), perintah tersebut mengizinkan pembelian perangkat lunak asing untuk tujuan infrastruktur utama hanya jika diizinkan oleh badan eksekutif federal yang diberi wewenang oleh Pemerintah Federasi Rusia. Selain itu, setiap badan pemerintah atau pelanggan harus menghentikan penggunaan perangkat lunak asing pada sistem sensitif mereka selambat-lambatnya pada awal tahun 2025.

Regulator diperintahkan untuk merilis persyaratan untuk perangkat lunak yang akan digunakan dalam infrastruktur penting dalam waktu satu bulan, bersama dengan aturan untuk mengoordinasikan pembelian perangkat lunak asing dan layanan terkait untuk digunakan di situs sensitif.

Perintah eksekutif Putin juga berupaya memprioritaskan penggunaan radio domestik, teknologi terkait elektronik dan telekomunikasi di atas peralatan asing, dengan langkah-langkah yang bertujuan untuk mencapai tujuan ini akan dirilis dalam waktu enam bulan.

Asosiasi penelitian dan produksi yang berfokus pada pembuatan sistem perangkat lunak dan perangkat keras tepercaya untuk infrastruktur informasi penting juga seharusnya diselenggarakan paling lambat akhir September.

Upaya Moskow merupakan tanggapan terhadap sanksi dari Barat yang bertujuan untuk memutuskan Rusia dari industri teknologi tinggi sendiri dan barang-barang berteknologi tinggi yang dibuat di negara pihak ketiga yang menggunakan kekayaan intelektual Amerika.

Operasi militer Rusia di Ukraina, yang diluncurkan akhir bulan lalu, telah mengakibatkan embargo internasional yang menargetkan ekonomi Rusia dan tokoh politik dan bisnis terkemuka. Banyak perusahaan asing telah mengumumkan penghentian atau penangguhan operasi di Rusia di tengah sanksi, termasuk perusahaan kartu kredit Visa dan MasterCard, beberapa pembuat mobil, dan raksasa teknologi termasuk Microsoft, Apple, dan Dell.

Sementara Presiden AS Joe Biden berharap untuk memotong lebih dari setengah akses Rusia ke impor teknologi tinggi dengan putaran sanksi terbaru.

Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menyatakan efek bumerang sanksi terhadap Rusia sudah kembali menghantam Barat. Mantan Presiden Rusia itu menunjukkan pada hari Rabu bahwa inflasi global sedang meningkat. Sepertinya resesi mulai di Eropa dan bisa menyebar ke seluruh dunia. (dam)

Exit mobile version