Industri Pertahanan Ukraina Hancur Diserang Pasukan Rusia

Industri pertahanan Ukraina

Industri pertahanan Ukraina dihancurkan pasukan Rusia. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Penasihat Presiden Volodymyr Zelensky, Alexey Arestovich menyatakan pasukan Rusia hampir sepenuhnya menghancurkan industri pertahanan Ukraina dan menghabisi  industri sipil.

Mengomentari putaran terbaru negosiasi antara Kiev dan Moskow, yang berlangsung awal pekan ini di Istanbul, Arestovich menggarisbawahi agresi militer skala besar dan perjanjian damai selalu merupakan kompromi antara kedua pihak.

“Karena kedua belah pihak sama-sama menderita kerugian. Jika Anda berpikir bahwa kami tidak menderita kerugian, maka Anda salah besar. Mereka praktis telah menghancurkan industri militer kami dan dalam banyak hal sedang dihabisinya. Dan dalam banyak hal mereka menghabisi yang sipil, sengaja menghancurkannya ,” jelas Arestovich seperti dikutip rt.com, Jumat (1/4/2022).

Dia mengklaim tujuan Rusia adalah untuk membuat Ukraina menjadi negara yang hancur dan  tidak ada yang akan tertarik  di dalamnya.

“Ini persis seperti apa yang sedang mereka lakukan dan akan terus mereka lakukan,” tegasnya.

Rusia bersikeras bahwa mereka tidak menargetkan objek sipil dan menuduh nasionalis Ukraina  menggunakan orang biasa sebagai “perisai manusia.”

Menurut pendapat Arestovich, putaran negosiasi baru-baru ini telah menandai kemenangan yang signifikan  bagi diplomasi Ukraina. Penasihat presiden itu mengklaim Kiev tidak menerima kompromi apa pun dan sebaliknya, meningkatkan posisinya di sepanjang semua jalur negosiasi. Dia menjelaskan, sebelum pertemuan di Istanbul, Ukraina adalah negara netral, tanpa jaminan apa pun.

“Jaminan sekarang muncul. Banyak negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Polandia, semua anggota tetap Dewan Keamanan PBB, banyak negara lain, Cina sedang dipertimbangkan. Turki, semua negara ini memberikan persetujuan mereka untuk memberi kami jaminan. Dan itu bukan tahun 1994, ketika tidak ada yang percaya pada perang di Ukraina, tapi sekarang, setelah perang terjadi dan mereka mengerti bahwa itu mungkin terulang, namun mereka memberikan jaminan,” kata Arestovich.

Berbeda dengan klaim Arestovich, Direktur Komunikasi Gedung Putih Kate Bedingfield, ketika ditanya tentang kesiapan Washington sebagai penjamin keamanan untuk Kiev, mengatakan bahwa tidak ada hal yang  spesifik, meskipun pemerintah AS terus-menerus berdiskusi dengan Ukraina.

Sementara itu, otoritas Jerman menegaskan bahwa Ukraina dapat 100 persen mengandalkan dukungan mereka dalam hal jaminan keamanan.

Menteri Luar Negeri Negara itu Annalena Baerbock menekankan bahwa, pada titik ini, negosiasi antara Ukraina dan Rusia belum cukup maju. Ia menyatakan pemahaman Kiev dan Moskow tentang proposal sangat berbeda.

Putaran negosiasi antara Ukraina dan Rusia di Istanbul pada hari Selasa dilihat oleh banyak orang sebagai langkah signifikan untuk mencapai kesepakatan.(dam)

Exit mobile version