Rusia akan Akhiri Kerja Sama Stasiun Luar Angkasa dengan Barat

Roket Soyuz

Roket Soyuz di Baikonur, Kazakhstan, 2018. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Kepala Badan Antariksa Rusia Dmitry Rogozin mengatakan dia akan mengusulkan rencana untuk mengakhiri kemitraan dengan Barat di Stasiun Luar Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS).

Pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas sanksi yang dijatuhkan pada Moskow menyusul serangannya terhadap Ukraina, yang diluncurkan sejak 24 Februari 2022.

Dmitry Rogozin mengatakan Roscosmos akan segera mempresentasikan proposalnya kepada pimpinan negara mengenai jadwal akhir kerja sama di ISS dengan badan antariksa AS, Kanada, Uni Eropa (UE), dan Jepang.

Menurut Rogozin, pekerjaan bersama di Stasiun Luar Angkasa Internasional tidak dapat berjalan seperti biasa kecuali pembatasan dicabut.

“Posisi mitra kami jelas, sanksi tidak akan dicabut. Tujuan dari sanksi itu adalah untuk membunuh ekonomi Rusia, membuat rakyat kami putus asa dan kelaparan, dan membuat negara kami bertekuk lutut. Mereka jelas akan gagal, tetapi tujuannya jelas,” kata Rogozin di media sosial seperti dikutip rt com, Minggu (3/4/2022).

Kepala Roscosmos mengutip surat yang dia terima dari NASA, Badan Antariksa Kanada (CSA), dan Badan Antariksa Eropa (ESA). Sementara NASA dan CSA mengatakan mereka siap untuk melanjutkan kerja sama di ISS, ESA mengatakan akan merujuk masalah tersebut ke masing-masing negara anggota UE.

Banyak negara telah memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Rusia, antara lain menargetkan bank, keuangan, dan impor teknologi sensitif. (dam)

Exit mobile version