INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pertahanan Rusia menuding layanan keamanan Ukraina telah melakukan lebih banyak lagi dugaan pembunuhan warga sipil di beberapa kota dan desa untuk menjadi berita utama di media Barat dan menuduh Moskow melakukan kejahatan perang.
Moskow menegaskan bahwa taktik yang sama telah digunakan oleh Kiev untuk menyalahkan pasukan Rusia atas kekejaman di kota Bucha pekan lalu.
“Pasukan Pusat Operasi Psikologis Ukraina ke-72 melakukan syuting lagi terhadap warga sipil yang diduga dibunuh oleh aksi kekerasan angkatan bersenjata Rusia agar dapat didistribusikan melalui media Barat,” kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov, seperti dilansir rt.com, Selasa (5/4/2022).
Konashenkov menjelaskan, menurut informasi yang dikonfirmasi, syuting berlangsung di Desa Moschun sekitar 23 km barat laut Ibu Kota Ukraina Kiev pada hari Senin.
“Operasi bendera palsu serupa telah dilakukan oleh pihak Ukraina di kota-kota Sumy, Konotop dan di tempat lain,” tambah Konashenkov.
Pada hari Sabtu, Ukraina mendistribusikan rekaman grafis beberapa mayat tergeletak di jalan-jalan kota pinggiran Bucha barat laut Kiev, dan mengatakan bahwa mereka dieksekusi oleh pasukan Rusia
Moskow, menegaskan bahwa pihaknya tidak menargetkan warga sipil selama operasinya di Ukraina. Rusia telah menolak tuduhan itu dan mengatakan bahwa rekaman video tersebut sebagai provokasi dan operasi bendera palsu oleh Kiev.
Rusia mengatakan Ini menunjukkan banyak inkonsistensi dalam cerita Ukraina, termasuk fakta bahwa video itu muncul beberapa hari setelah pasukan Rusia mundur dari Bucha, dan bahwa wali kota setempat tidak menyebutkan pembunuhan apa pun dalam video pidatonya terkait pembebasan kota itu.
Terlepas dari argumen Rusia dan upaya Moskow untuk mengadakan sesi Dewan Keamanan PBB, Barat telah memilih, siapa yang harus disalahkan atas kekejaman yang diklaim.
Presiden AS Joe Biden menuntut persidangan kejahatan perang untuk timpalannya dari Rusia Vladimir Putin dan Uni Eropa berjanji untuk mengirim para ahlinya untuk membantu pihak berwenang Ukraina dalam mengumpulkan bukti di lokasi tersebut. (dam)