Kremlin Berharap Operasi Militer Rusia di Ukraina Berakhir dalam Waktu Dekat

rusia

Tank milik pasukan Rusia yang bertuliskan logo Z. ( rt.com)

INDOPOS.CO.ID – Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow berharap operasi militer Rusia di Ukraina mungkin berakhir dalam waktu dekat, mungkin dalam beberapa hari mendatang.

“Berakhirnya invasi Rusia ke Ukraina bisa jadi karena pasukan Rusia telah mencapai tujuan militer mereka atau Moskow dan Kiev akan mencapai kesepakatan melalui negosiasi,” kata Peskov kepada Sky News seperti dikutip rt.com, Jumat (8/4/2022).

Menurut Peskov prospek kesepakatan damai akan sangat bergantung pada konsistensi posisi Ukraina dan kesediaannya untuk menyetujui persyaratan Rusia. Dia secara khusus mengatakan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan terhadap warga sipil di Donbass harus dibawa ke pengadilan.

Ketika ditanya tentang tuduhan yang dilontarkan oleh Kiev terhadap Moskow atas dugaan pembunuhan massal warga sipil di kota-kota dekat Kiev, Peskov mengatakan bahwa klaim semacam itu hanyalah palsu.

“Kami menyangkal militer Rusia memiliki kesamaan dengan kekejaman ini dan mayat-mayat diperlihatkan di jalan-jalan [kota] Bucha. Kita hidup di hari-hari kepalsuan dan kebohongan,” katanya.

Ia mengatakan Rusia tertarik pada penyelidikan yang benar-benar independen dan objektif atas semua kejahatan yang dilakukan di Ukraina.

Menurut Peskov, salah satu tujuan operasi Rusia adalah untuk mencegah konflik yang lebih besar, yaitu potensi Perang Dunia III yang kemungkinan akan melibatkan serangan nuklir.

Jika Ukraina bergabung dengan NATO dan kemudian mencoba untuk merebut Krimea melalui cara militer, anggota NATO yang memiliki senjata nuklir harus mempertahankannya.

Ia menambahkan bahwa hal itu akan menyebabkan konflik global. Ukraina telah menjadi “pusat anti-Rusia” sejak 2014. Ia menambahkan bahwa NATO juga jauh dari blok militer murni defensif.

“Ini bukan aliansi damai. Itu disesuaikan untuk konfrontasi dan tujuan utama keberadaannya adalah untuk menghadapi negara kita,” kata Peskov.

Wawancara Peskov langsung menuai kritik dari pejabat Inggris. Anggota Parlemen Inggris Tom Tugendhat, selaku Kepala Komite Urusan Luar Negeri, menyebut kata-kata juru bicara Rusia itu sebagai kebohongan yang tidak bisa dipercaya. (dam)

Exit mobile version