Sekjen PBB Kunjungi Ukraina, Pasukan Rusia Bombardir Kota Kyiv

ukraina

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres ketika mengunjungi Ukraina. Foto: news.sky.com

INDOPOS.CO.ID – Pasukan Rusia membombardir Ibu Kota Ukraina, Kyiv, selama kunjungan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis (28/4/2022) malam.

Dua rudal ditembakkan ke kota itu, termasuk satu yang menghantam lantai bawah sebuah bangunan tempat tinggal yang memiliki 25 lantai. Sedikitnya 10 orang mengalami luka-luka.

Sekjen PBB telah mengunjungi kota-kota Ukraina di mana bukti pembunuhan massal warga sipil ditemukan setelah pasukan Rusia mundur.

Namun, pasukan Vladimir Putin menyerang Kyiv tak lama setelah pertemuan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Guterres. Sekjen PBB dan Putin mengadakan pembicaraan di Moskow pada hari Selasa lalu.

Dalam serangan di ibu kota Ukraina, satu orang kehilangan satu kaki dan orang lain terjebak di reruntuhan ketika dua bangunan dihantam.

Mykhailo Podolyak, seorang penasihat kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, mentweet: “Serangan rudal di pusat kota Kyiv selama kunjungan resmi @antonioguterres.

“Sehari sebelumnya dia duduk di meja panjang di Kremlin, dan hari ini ledakan ada di atas kepalanya. Kartu pos dari Moskow? Ingat mengapa Rusia masih duduk di Dewan Keamanan PBB?” kata Mykhailo Podolyak seperti dilansir Sky News, Jumat (29/4/2022).

Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan distrik Shevchenkivskyi di bagian barat laut kota itu dilanda serangan dua kali, menyebabkan kebakaran di setidaknya dua gedung bertingkat.

Ledakan itu mengirimkan gumpalan asap hitam ke udara dan terjadi tak lama setelah kedua pemimpin mengadakan konferensi pers di mana Guterres mengutuk kekejaman yang dilakukan di kota-kota seperti Bucha, di mana ada bukti pembunuhan massal warga sipil.

Guterres mengunjungi kota-kota di luar Kyiv, termasuk Bucha, yang telah menjadi sasaran beberapa kekerasan paling mengerikan selama perang.

“Warga sipil selalu membayar harga tertinggi,” kata Guterres saat berkunjung ke pinggiran Kota Irpin.

“Dan ini adalah sesuatu yang harus diingat semua orang, di mana pun di dunia. Di mana pun ada perang, harga tertinggi dibayar oleh warga sipil,” tambahnya.

Dia membuat pernyataan itu dua hari setelah bertemu dengan Putin di Moskow, di mana PBB mengatakan mereka telah sepakat untuk mengatur evakuasi dari pabrik baja yang terkepung di Kota Mariupol.

Sebelumnya pada hari itu dia bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, yang mengklaim Moskow secara efektif berperang dengan NATO dan mengatakan ancaman konflik nuklir “tidak boleh diremehkan.”

Sementara itu, Ukraina mengatakan serangan Rusia di timur telah mengambil momentum, dengan beberapa kota diserang secara intens.

Pasukan Moskow berusaha untuk mengepung pasukan Ukraina setelah Rusia tiba -tiba memotong gas alam ke Polandia dan Bulgaria , dua negara NATO, pada hari Rabu. Langkah Rusia ini sebagai upaya untuk menghukum dan memecah belah barat atas dukungannya untuk Ukraina.

Staf umum militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia melakukan tembakan intens saat mereka melanjutkan fase kedua invasi mereka.

Pertempuran paling sengit terlihat di sekitar Donetsk dan dekat Kharkiv, yang terletak di luar wilayah Donbas tetapi dipandang sebagai kunci upaya nyata Rusia untuk mengepung pasukan Ukraina di sana.

Staf umum mengatakan pasukan Ukraina telah menangkis enam serangan di Donbas dalam 24 jam terakhir.

Gubernur Luhansk, Serhiy Haidai, mengatakan pasukan Rusia telah menembaki daerah pemukiman di wilayahnya 29 kali dengan pesawat, beberapa peluncuran roket, artileri tabung dan mortir.

Foto-foto satelit menunjukkan kerusakan parah pada fasilitas pusat di pabrik baja Azovstal, tempat para pejuang Ukraina bertahan di kota medan pertempuran utama Mariupol.

Sekitar 1.000 warga sipil diperkirakan berlindung dengan sekitar 2.000 pejuang Ukraina di kompleks besar era Soviet.

Gubernur wilayah Donetsk, Pavlo Kyrylenko, mengatakan Rusia tidak mengizinkan pejuang Ukraina yang terluka dievakuasi dari pabrik baja. Dia juga menuduh Moskow tidak mengizinkan koridor kemanusiaan didirikan untuk mengevakuasi warga sipil dari wilayah tersebut. (dam)

Exit mobile version