Rusia Tuduh Ukraina Dikendalikan oleh AS dan Inggris

Pertemuan Brussel

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden AS Joe Biden, di Brussel, 24 Maret 2022. (rt.com)

INDOPOS.CO.ID – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuduh London dan Washington telah menjalankan kendali mereka atas para negosiator Ukraina dengan tujuan untuk meredakan konflik, dan kebijakan ini telah menyebabkan penangguhan pembicaraan damai antara Moskow dan Kiev.

Lavrov mengatakan bahwa Ukraina mungkin telah membuat keputusannya sendiri di Istanbul, ketika muncul dengan beberapa prinsip yang dapat diterima untuk mencapai kesepakatan selama negosiasi dengan Rusia. Namun, menurut sang menteri, gagasan tersebut rupanya tidak didukung oleh Barat.

“Kami memiliki informasi yang datang melalui berbagai saluran bahwa Washington dan khususnya London memimpin para negosiator Ukraina dan mengontrol kebebasan manuver mereka. Mereka ingin menyeret konflik, dan tampaknya bagi mereka bahwa semakin lama itu akan berlangsung, semakin banyak kerusakan yang akan mereka timbulkan pada prajurit Rusia,” kata Lavrov seperti dikutip rt.com, Rabu (18/5/2022).

Namun, Menteri Luar Negeri Rusia mengaku sanksi jika mengalihkan pembicaraan ke tingkat Washington atau London akan memperoleh kemajuan.

“Bagaimanapun, baik London, maupun Washington, atau Barat secara keseluruhan tidak mengajukan proposal apa pun,” kata Lavrov.

Sebelumnya pada hari Selasa, Wakil Menteri Luar Negeri Andrey Rudenko mengatakan bahwa dialog diplomatik antara Moskow dan Kiev telah sepenuhnya ditangguhkan setelah Kiev menarik diri dari negosiasi tanpa memberikan tanggapan apa pun terhadap proposal terbaru Rusia.

Seorang Penasihat Presiden Ukraina, Mikhail Podolyak, menegaskan bahwa komunike Istanbul [pada bulan Maret], tidak ada perubahan dan tidak ada kemajuan. (dam)

Exit mobile version