Rusia Usir Puluhan Diplomat Asing

Kemenlu Rusia

Ilustrasi Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Luar Negeri Rusia telah menyatakan puluhan diplomat Prancis, Italia dan Spanyol persona non grata sebagai tanggapan atas pengusiran staf diplomatik Rusia dari negara-negara ini di tengah serangan militer Moskow yang sedang berlangsung di Ukraina.

Pada hari Rabu, Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil duta besar dari tiga negara untuk menyatakan protes keras atas tindakan provokatif negara mereka.

Pada bulan April, Prancis mengusir 41 orang dari lembaga diplomatik Rusia.

“Ditekankan bahwa langkah ini menyebabkan kerusakan serius pada hubungan Rusia-Prancis dan kerja sama bilateral yang konstruktif ,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan yang dikutip rt.com, Kamis (19/5/2022).

Sebagai tanggapan, Moskow telah menunjuk 34 karyawan lembaga diplomatik Prancis persona non grata.

“Mereka diperintahkan untuk meninggalkan wilayah Rusia dalam waktu dua minggu sejak tanggal pengiriman surat yang sesuai kepada Duta Besar ,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

Menanggapi pengusiran 27 karyawan staf diplomatik Rusia dari Spanyol, Moskow telah memasukkan sejumlah staf yang sama dari kedutaan Spanyol di Moskow dan konsulat jenderal di St. Petersburg dalam daftar hitam. Mereka harus meninggalkan negara itu dalam waktu seminggu sejak tanggal pengumuman.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengkonfirmasi kepada RIA Novosti pada hari Rabu bahwa 24 diplomat Italia juga telah diperintahkan untuk pergi menyusul pengumuman pemerintah Italia pada awal April tentang pengusiran 30 diplomat Rusia.

Baik Prancis dan Italia mengutuk keputusan Moskow, dengan Perdana Menteri Italia Mario Draghi bahkan menyebut pengusiran itu sebagai tindakan bermusuhan. Dia menekankan pentingnya saluran diplomatik.

“Melalui saluran itulah, jika kita berhasil, perdamaian akan tercapai dan itulah yang kita inginkan,” kata Mario Draghi.

Akhir bulan lalu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengungkapkan bahwa sejak peluncuran serangan militer Moskow di Ukraina pada 24 Februari, sekitar 400 diplomat telah diusir dari 28 negara.

Prancis, Spanyol, dan banyak negara lain menjelaskan langkah mereka dengan mengutip pertimbangan keamanan. Rusia memandang pengusiran itu sebagai tindakan tidak bersahabat, atau, dalam kata-kata Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, sebagai tindakan tidak sopan. (dam)

Exit mobile version