Jurnalis Prancis Tewas di Donbass saat Liput Perang Rusia vs Ukraina

Frederic Leclerc Imhoff

Jurnalis Frederic Leclerc-Imhoff. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID– Seorang jurnalis Prancis Frederic Leclerc-Imhoff, yang bekerja di saluran berita BFMTV tewas di Republik Rakyat Lugansk, pada Senin (30/5)2022). Ia tewas setelah kendaraannya dilaporkan diserang di kota timur Severodonetsk. Negara-negara Barat mengakui wilayah tersebut sebagai bagian dari Ukraina.

Kematian Frederic Leclerc-Imhoff telah dikonfirmasi oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang menulis di Twitter bahwa jurnalis itu telah ditembak secara fatal ketika mencoba menunjukkan realitas konflik militer.

Macron menyatakan jurnalis itu berada di bus kemanusiaan bersama warga sipil yang dipaksa melarikan diri dari bom Rusia.

Dia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga, kerabat, dan kolega Leclerc-Imhoff, dan menjanjikan dukungan tanpa syarat Prancis kepada mereka yang melaksanakan misi sulit di medan perang.

Kementerian Luar Negeri Prancis juga telah mengomentari kematian jurnalis tersebut, dan telah menyerukan penyelidikan segera dan transparan mengenai insiden tersebut

Menurut BFMTV, Leclerc-Imhoff yang berusia 32 tahun melakukan perjalanan pelaporan keduanya ke zona konflik sejak awal ofensif Rusia.

“Dia secara fatal terkena pecahan peluru,” kata saluran itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip rt.com, Selasa (31/5/2022).

Rusia menyerang negara tetangga itu pada 24 Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014.

Moskow akhirnya mengakui kedaulatan Republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim Ukraina berencana untuk merebut kembali kedua republik tersebut dengan paksa.(dam)

Exit mobile version