Menhan Ukraina: Perang dengan Rusia Bisa Berakhir Tahun Ini

Bangunan Rusak

Sebuah bangunan rusak di Kharkiv, kota kedua Ukraina. (news.sky.com)

INDOPOS.CO.ID – Menteri Pertahanan (Menhan) Ukraina Oleksiy Reznikov mengatakan mungkin perang dengan Rusia bisa berakhir pada akhir tahun ini.

Reznikov menyampaikan hal itu di forum keamanan internasional hanya beberapa jam setelah perang memasuki hari ke-100.

“Rusia terus melakukan upaya untuk menduduki seluruh negara bagian kami. Saat ini tidak mungkin untuk memprediksi kapan perang akan berakhir, tetapi prediksi optimistis saya adalah bahwa itu mungkin dilakukan tahun ini,” kata Reznikov seperti dikutip Sky News, Minggu (5/6/2022).

Tetapi dia mengingatkan bahwa jika Rusia dipaksa keluar dari Ukraina , negara-negara lain juga berisiko.

“Selanjutnya adalah Polandia, negara-negara Baltik, Slovakia, dan lainnya. Itulah mengapa kita harus menghentikan Rusia dan menahan (mereka) di masa depan,” katanya.

Ia mengkritik Presiden Prancis Emmanuel Macron karena mengatakan Moskow tidak boleh dipermalukan atas invasinya ke Ukraina.

“Kita tidak boleh mempermalukan Rusia sehingga pada hari ketika pertempuran berhenti, kita dapat membangun jalan keluar melalui cara-cara diplomatik,” kata Macron dalam sebuah wawancara dengan sebuah surat kabar regional.

Sebagai tanggapan, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan bahwa seruan untuk menghindari penghinaan terhadap Rusia hanya dapat mempermalukan Prancis dan setiap negara lain yang akan menyerukannya.

“Kita semua lebih baik fokus pada bagaimana menempatkan Rusia di tempatnya,” kata Kuleba.

Sementara itu, pertempuran sengit berlanjut di wilayah tenggara Donetsk dan Luhansk, yang menjadi fokus tentara Rusia sejak mereka meninggalkan harapan untuk merebut ibu kota Ukraina, Kyiv, bulan lalu.

Ukraina mengatakan telah merebut kembali bagian dari Kota Severodonetsk, dan sukses di wilayah di mana Rusia telah membuat kemajuan yang stabil.

Serhiy Haidai, Gubernur Provinsi Luhansk, mengatakan pasukan Ukraina sebelumnya menguasai sekitar 30% kota, tetapi serangan balik telah membuat mereka menguasai 20% lagi.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya memaksa Ukraina untuk mundur menyeberangi Sungai Siverskiy Donets ke Lysychansk.

Jembatan dan gedung apartemen diledakkan oleh serangan udara Rusia pada hari Sabtu.

Jika Rusia ingin mengambil Severodonetsk dan Lysychansk, Provinsi Luhansk akan berada di bawah kendali Moskow, dan seluruh wilayah Donbas, yang mencakup Luhansk dan Donetsk, akan berada dalam genggamannya.

Para pejabat Inggris mengatakan Rusia mencurahkan kekuatan pasukan dan daya tembak yang signifikan untuk menguasai wilayah Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada Sabtu malam bahwa situasi tetap sangat sulit di Severodonetsk, di mana pertempuran jalanan sedang berlangsung.

Di tempat lain akhir pekan ini, penembakan Rusia menewaskan sedikitnya tiga warga sipil di kota pelabuhan Laut Hitam Mykolaiv, kata Wali Kota Oleksandr Senkevich.

Akibat penembakan Rusia sebuah biara Kristen Ortodoks abad ke-16 di Ukraina timur terbakar dan hancur. Serangan itu menewaskan dua biarawan dan seorang biarawati.

Berdasarkan laporan Kementerian Dalam Negeri Ukraina, jumlah mayat warga sipil yang telah digali di wilayah Kyiv sejak mundurnya militer Rusia mencapai lebih dari 1.300 orang. (dam)

Exit mobile version