AS Akan Beri Ukraina Tambahan Senjata Bernilai Miliaran Dolar

Joe Biden

Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan, Washington akan memberi Kyiev USD1 miliar bantuan keamanan, termasuk artileri, amunisi dan rudal canggih. Biden menyampaikan itu setelah menelepon Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

“Biden memberi tahu Zelenskyy bahwa bantuan itu akan mencakup artileri tambahan dan senjata pertahanan pantai, serta amunisi untuk artileri dan sistem roket canggih yang dibutuhkan Ukraina untuk mendukung operasi pertahanan mereka di Donbass,” bunyi pernyataan Gedung Putih, seperti dilansir rt.com, Kamis (16/6/2022).

Kedua pemimpin juga membahas pertemuan hari Rabu di Brussels, yang dipimpin oleh Pertahanan AS Lloyd Austin, untuk mengkoordinasikan dukungan internasional untuk Angkatan Bersenjata Ukraina.

Selain senjata dan amunisi, Biden mengatakan AS akan mengirim lagi bantuan kemanusiaan senilai USD225 juta ke Kyiev, untuk menyediakan air minum yang aman, pasokan medis dan perawatan kesehatan penting, makanan, tempat tinggal, dan uang tunai bagi keluarga untuk membeli barang-barang penting. Namun Biden tidak merinci jenis senjata yang dikirim.

Wakil Sekretaris Kebijakan Pentagon Colin Kahl mengungkapkan pada Selasa (14/6) artileri roket yang dikirim AS dan Inggris ke Ukraina akan dipasok dengan peluru kendali berat dengan jangkauan hingga 70 km.

Sebelumnya, Gedung Putih telah mengatakan peluncur HIMARS akan datang dengan amunisi dan Ukraina telah memberikan jaminan kepada AS bahwa mereka tidak akan menggunakannya untuk menyerang wilayah Rusia.

Menurut Kahl, pemerintahan Biden sebelumnya telah memberi Ukraina bantuan militer lebih dari USD5,3 miliar, di mana USD4,6 miliar telah disalurkan sejak 24 Februari.

Dalam pertemuan menjelang KTT Madrid, para pemimpin NATO juga menggandakan pengiriman senjata berat ke Ukraina.

“Kami bersatu di sini bahwa sangat penting bagi Rusia untuk kalah perang,” kata Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, saat menjamu Sekretaris Jenderal NATO dan enam pemimpin lainnya di Den Haag.

“Dan karena kita tidak dapat bisa konfrontasi langsung antara pasukan NATO dan Rusia. Namun yang perlu kita lakukan adalah memastikan Ukraina dapat melawan perang itu, dan Ukraina memiliki akses ke semua persenjataan yang diperlukan,” tambahnya.

Pada Selasa (14/6), artileri Ukraina menyerang sebuah desa di Wilayah Bryansk Rusia, melukai enam warga sipil. Roket dan peluru artileri juga menghujani Kota Donetsk di Republik Rakyat Donetsk. Lima warga sipil tewas dan lebih dari 30 orang terluka.(dam)

Exit mobile version