Rusia akan Kirim Rudal Iskander-M ke Sekutunya Belarusia

Rudal Iskander-M

Rudal Iskander-M. Foto: tass.com

INDOPOS.CO.ID – Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia akan mengirim sistem rudal jarak pendek berkemampuan nuklir ke sekutunya Belarusia dalam beberapa bulan mendatang.

Putin mengatakan sistem Iskander-M dapat menembakkan rudal balistik dan jelajah, baik tipe konvensional maupun nuklir. Sistem ini memiliki jangkauan hingga 500 km (310 mil).

Ketegangan antara Rusia dan Barat telah meningkat, menyusul keputusan Presiden Putin untuk menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Putin telah membuat beberapa referensi tentang senjata nuklir sejak saat itu, yang oleh beberapa orang ditafsirkan sebagai peringatan kepada negara-negara Barat untuk tidak campur tangan.

Sebagaimana dilansir rt.com, Minggu (26/6/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin tidak mendukung saran mitranya dari Belarusia Alexander Lukashenko untuk menanggapi pelatihan penerbangan pesawat NATO.

Pada hari Sabtu, selama pertemuannya dengan Putin di Saint Petersburg, Lukashenko menyampaikan keprihatinannya atas pesawat AS dan NATO yang dilatih untuk membawa hulu ledak nuklir dan muatan nuklir.

Dia meminta Rusia untuk mempertimbangkan agar memberikan tanggapan atas hal-hal ini, atau setidaknya untuk membantu Minsk mengupgrade pesawatnya.

“Untuk sementara tidak perlu. Rusia dan Belarusia harus mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan sendiri, dan juga, mungkin, anggota lain dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif,” kata Putin menanggapi permintaan rekannya Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

Berbicara di St Petersburg, Putin juga mengatakan Rusia akan membantu memodifikasi pesawat tempur SU-25 Belarusia sehingga mereka dapat membawa senjata nuklir, sebagai tanggapan atas pertanyaan dari Lukashenko.

Dalam perkembangan terpisah pada Sabtu (25/6), Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah sepenuhnya menduduki kota utama Severodonetsk di timur, setelah pertempuran sengit selama berminggu-minggu.

Itu berarti Rusia sekarang menguasai hampir semua wilayah Luhansk dan sebagian besar Donetsk.

Dalam pidato melalui video, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berjanji untuk mengambil kembali semua kota yang diduduki oleh Rusia.

Namun dia mengatakan perang dengan Rusia telah memasuki tahap yang sulit secara emosional dan dia tidak tahu berapa banyak lagi pukulan dan kerugian yang akan terjadi.

Semalam, Rusia meluncurkan rentetan rudal ke sasaran di utara dan barat Ukraina. Sedikitnya tiga orang tewas dan lebih banyak lagi mungkin terkubur di bawah reruntuhan di kota Sarny di sebelah barat Kyiv.

Beberapa roket ditembakkan dari Belarusia. Belarusia telah memberikan dukungan logistik ke Rusia tetapi tentaranya tidak secara resmi mengambil bagian dalam konflik tersebut.

Badan intelijen Ukraina mengatakan serangan rudal itu adalah bagian dari upaya Kremlin untuk menarik Belarusia ke dalam perang.

Penaklukan Severodonetsk yang dilakukan Rusia terjadi menjelang satu minggu diplomasi Barat, di mana Presiden AS Joe Biden terbang ke Jerman untuk menghadiri KTT G7 diikuti dengan pembicaraan NATO.

Dalam beberapa bulan terakhir, aliansi Barat telah menunjukkan tanda-tanda ketegangan dan kelelahan tetapi pada Sabtu (25/6), Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan Ukraina dapat memenangkan pertempurannya dengan Rusia. (dam)

Exit mobile version