Pengiriman Senjata Barat ke Ukraina Tak Mampu Hentikan Agresi Rusia

Ukraina

Peralatan militer AS terlihat di Bandara Kyiv, Ukraina. (rt.com)

INDOPOS.CO.ID – Sekrataris Dewan Keamanan Nasional Rusia Nikolay Patrushev mengatakan senjata yang terus dikirim Amerika Serikat (AS) dan sekutunya ke Ukraina tidak akan berdampak pada hasil operasi militer Rusia yang sedang berlangsung saat ini.

“Tujuan Rusia akan tercapai meskipun AS dan Barat memberikan bantuan militer ke Ukraina,” tandas Patrushev, pada pertemuan keamanan nasional di Kota Khabarovsk, Siberia, Rusia, seperti dikutip rt.com, Rabu (6/7/2022).

Pejabat itu mengatakan bahwa operasi itu didorong oleh berbagai macam ancaman yang berkembang di Ukraina. Tidak hanya menimbulkan keamanan Rusia tetapi juga ke seluruh dunia.

Sekretaris Dewan Keamanan mengidentifikasi penyebaran ideologi neo-Nazi dan laboratorium biologi Ukraina yang terkait dengan Pentagon sebagai contoh ancaman tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya telah menyatakan bahwa operasi itu diluncurkan untuk demiliterisasi Ukraina dan juga untuk melindungi rakyat Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, yang telah diakui kemerdekaannya oleh Rusia pada 24 Februari 2022 lalu.

“Rusia tidak memiliki pilihan lain untuk mengakhiri pertumpahan darah selama bertahun-tahun di Donbass,” kata Presiden Putin.

Pada akhir Juni, Putin mengatakan bahwa tujuan Rusia di Ukraina tidak berubah.

“Tujuan akhirnya adalah untuk membebaskan Donbass, untuk melindungi orang-orang ini dan untuk menciptakan kondisi yang akan menjamin keselamatan Rusia sendiri. Itu saja,” katanya di Ashgabat, Turkmenistan, selama perjalanan luar negeri pertamanya sejak Februari.

Pada tanggal 3 Juli, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengumumkan bahwa pasukan Rusia dan milisi Donbass telah menguasai seluruh wilayah Republik Rakyat Lugansk. (dam)

Exit mobile version