Diduga Berkhianat, Kepala Keamanan Ukraina Dipecat

Ukraina

Kepala Keamanan Ukraina Ivan Bakanov berpidato di parlemen Ukraina di Kyiv sebelum perang. Foto: news.sky.com

INDOPOS.CO.ID – Presiden Volodymyr Zelenskyy memecat Kepala Keamanan Ukraina Ivan Bakanov, karena diduga melakukan pengkhianatan.

Zelenskyy juga memecat Jaksa Agung Iryna Venediktova di tengah klaim puluhan karyawan di kantornya telah bekerja melawan negara.

“Berbagai kejahatan terhadap fondasi keamanan nasional negara, dan hubungan yang tercatat antara pasukan keamanan Ukraina dan layanan khusus Rusia, menimbulkan pertanyaan yang sangat serius tentang pemimpin mereka masing-masing,” kata Zelenskyy seperti dilansir Sky News, Senin (18/7/2022).

Menurut kantor berita Ukraina, Ivan Bakanov, Kepala Dinas Keamanan Ukraina atau dikenal Security Service of Ukraine (SBU), adalah teman lama Zelenskyy.

Berita itu muncul ketika mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan bahwa setiap serangan luar di wilayah Krimea akan memicu “hari penghakiman.”

Rusia mencaplok semenanjung Laut Hitam Krimea dari Ukraina pada 2014. Moskow kemudian juga mendukung separatis bersenjata pro-Rusia di wilayah Donbass di Ukraina timur.

“Jika terjadi serangan di Krimea, hari penghakiman akan datang dengan sangat cepat dan sulit. Akan sangat sulit untuk disembunyikan,” kata Medvedev seperti dilansir kantor berita Rusia TASS.

AS mengingatkan agar tidak melakukan tindakan yang akan membahayakan kemanusiaan.

Pernyataan Medvedev dikeluarkan sehari setelah seorang pejabat Ukraina menyarankan Krimea, yang sebagian besar dunia masih akui sebagai bagian dari Ukraina, bisa menjadi target rudal HIMARS buatan AS, yang baru-baru ini dikerahkan oleh Kyiv.

Medvedev sebelumnya telah mengingatkan AS tentang bahaya mencoba menghukum kekuatan nuklir seperti Rusia atas tindakannya di Ukraina, dengan mengatakan ini bisa membahayakan kemanusiaan.

Wali Kota Mykolaiv Oleksandr Senkevych mengatakan pada hari Minggu, rudal Rusia terus menghantam fasilitas industri di Kota Mykolaiv, Ukraina selatan.

Mykolaiv telah menghadapi serangan reguler dalam beberapa pekan terakhir karena Rusia telah berusaha untuk melunakkan pertahanan Ukraina.

Militer Rusia telah menyatakan tujuan untuk memotong seluruh pantai Laut Hitam Ukraina sampai ke perbatasan Rumania.

Jika berhasil, upaya semacam itu akan memberikan pukulan telak bagi ekonomi dan perdagangan Ukraina, dan memungkinkan Moskow untuk mengamankan jembatan darat ke wilayah separatis Moldova di Transnistria, yang merupakan pangkalan militer Rusia. (dam)

Exit mobile version