Terkait Informasi Terlarang Konflik Ukraina, Rusia Denda Google $366 Juta

google

Logo Google. (rt.com)

INDOPOS.CO.ID – Pengadilan Rusia telah memutuskan mendenda perusahaan teknologi informasi raksasa yang berbasis di Amerika, Google lebih dari 21 miliar rubel ($ 366 juta) pada hari Senin, karena kegagalannya untuk menghapus informasi terlarang tentang konflik di Ukraina.

Sebagaimana yang laporkan kantor berita RIA Novosti, seperti dikutip rt.com, Selasa (19/7/2022), Pengadilan Distrik Tagansky Moskow telah menjatuhkan denda berbasis turnover kepada perusahaan Information Technology (IT) itu karena penolakannya berulang kali untuk menghapus informasi yang dilarang oleh hukum Rusia.

Roskomnadzor, pengawas internet dan media nasional, sebelumnya meminta perusahaan Google untuk menghapus semua informasi menyesatkan mengenai serangan militer Rusia di Ukraina, dari YouTube

Sebelum putusan pengadilan, Roskomnadzor telah mengirim pemberitahuan kepada Google 17 yang mengharuskannya untuk mematuhi hukum Rusia, tetapi perusahaan teknologi raksasa itu gagal mematuhinya. Total denda sama dengan sepersepuluh dari omset tahunan perusahaan dan struktur afiliasinya di Rusia.

Rusia telah lama mengkritik cara platform asing mendistribusikan konten online yang melanggar hukum nasional.

Desember lalu, perusahaan Silicon Valley didenda 7,2 miliar rubel (sekitar $98,1 juta) karena gagal menghapus konten yang dilarang, yang merupakan pertama kalinya perusahaan IT didenda di Rusia dengan penalti terkait dengan pendapatannya.

Pada akhir Juni, Roskomnadzor menyelesaikan laporan tentang apa yang dikatakannya sebagai kegagalan berulang Google untuk menghapus item terlarang, dengan mengatakan bahwa perusahaan tersebut tidak menghapus setidaknya 7.000 materi ilegal dari Youtube.

Pada saat itu, pengawas menuduh perusahaan IT raksasa itu mempromosikan informasi palsu tentang konflik Ukraina, dan menjadi tuan rumah materi yang mendukung ekstremisme dan mendorong anak-anak untuk berpartisipasi dalam protes massal yang tidak sah. (dam)

Exit mobile version