Rusia Minta AS Bertanggung Jawab atas Kejahatan Perang Militer Ukraina

Kamp-Penampung-Tawanan

Kamp yang menampung tawanan perang Ukraina rusak akibat penembakan di dekat pemukiman Elenovka, Republik Rakyat Donetsk. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Washington memikul tanggung jawab politik, kriminal, dan moral atas kejahatan perang yang dilakukan oleh militer Ukraina.

Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan terhadap informasi yang disampaikan seorang pejabat intelijen senior Ukraina, Mayor Jenderal Vadim Skibitsky, yang diterbitkan oleh surat kabar The Telegraph pada hari Senin.

Dalam wawancara itu, Skibitsky mengungkapkan Kyiv berkonsultasi dengan Washington sebelum menggunakan sistem roket peluncuran ganda HIMARS buatan AS. Washington sebenarnya memiliki hak veto atas pengambilan keputusan.

“Semua ini secara tak terbantahkan membuktikan bahwa Washington, bertentangan dengan pernyataan Gedung Putih dan Pentagon, terlibat langsung dalam konflik di Ukraina. Adalah pemerintahan Biden yang secara langsung bertanggung jawab atas semua serangan rudal yang disetujui Kyiv di daerah pemukiman dan infrastruktur sipil di pemukiman di Donbas dan wilayah lain yang menyebabkan korban sipil massal,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov, seperti dilansir rt.com, Rabu (3/8/2022).

Menurut Moskow, sistem HIMARS yang dipasok AS telah berulang kali digunakan oleh pasukan Kyiv untuk menargetkan fasilitas yang bukan merupakan target militer yang sah.

“Contoh paling mengerikan dari strategi ini adalah serangan terhadap kamp di Elenovka di Republik Rakyat Donetsk, yang menampung tawanan perang Ukraina, termasuk pejuang neo-Nazi resimen Azov. Serangan itu menewaskan sedikitnya 50 tahanan dan 73 lainnya terluka,” kata Konashenkov.

“Pemerintahan Biden, bersama dengan Zelenskyy, memikul tanggung jawab politik, kriminal, dan moral atas pembantaian di Elenovka dan kejahatan perang lainnya di Ukraina,” tandas Konashenkov.

Mata-mata top Ukraina, Mayor Jenderal Vadim Skibitsky mengungkapkan pasukan Kyiv mendapat umpan balik dari Washington dan London sebelum meluncurkan roket HIMARS. Hal ini memungkinkan Washington untuk menghentikan serangan potensial jika mereka tidak puas dengan target yang dituju. (dam)

Exit mobile version