Puluhan Tentara Bayaran Ukraina Tewas Akibat Serangan Udara Rusia

rusia

Inspeksi pembom tempur Su-34 dari Pasukan Dirgantara Rusia, yang terlibat dalam operasi militer khusus. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov, mengatakan puluhan pejuang asing dari Legiun Internasional Ukraina tewas akibat serangan udara di tenggara Ukraina oleh pasukan Rusia.

Konashenkov mengungkapkan bahwa serangan presisi tinggi dilakukan oleh Angkatan Udara Rusia di benteng Legiun Internasional di Desa Vyvodovo di wilayah Dnepropetrovsk.

“Akibatnya, lebih dari 80 tentara bayaran asing dan 11 unit peralatan khusus dihancurkan,” kata juru bicara Konashenkov, seperti dilansir rt.com, Minggu (7/8/2022).

Unit militer internasional Kyiv dibentuk pada akhir Februari atas permintaan Presiden Ukraina Zelenskyy, dan secara resmi dikenal sebagai Legiun Internasional Pertahanan Teritorial Ukraina.

Sementara para anggotanya menganggap diri mereka prajurit di Angkatan Bersenjata Ukraina. Konashenkov sebelumnya menyatakan bahwa hal terbaik yang bisa diharapkan tentara bayaran asing adalah berada di penjara dalam waktu yang lama.

Dia juga mengungkapkan bahwa ratusan tentara bayaran asing di Ukraina telah dibunuh oleh senjata presisi jarak jauh Rusia. Sebagian besar pejuang asing tersingkir karena tingkat pelatihan yang rendah dan kurangnya pengalaman tempur yang nyata.

Pada bulan April, militer Rusia memperkirakan jumlah pejuang asing sekitar 7.000 orang, tetapi data terbaru menunjukkan bahwa kurang dari 3.000 orang tetap di Ukraina.

Menurut Konashenkov selama sehari terakhir, pasukan Rusia telah menyingkirkan lebih dari 400 pejuang nasionalis dari brigade mobil ke-46 angkatan bersenjata Ukraina di dekat Desa Belogorka di wilayah Kherson.

“Lebih dari 70 pejuang telah dihancurkan di tiga desa eilayah Kherson lainnya, dengan sekitar 150 personel terluka,” tambahnya.

Mengenai korbannya sendiri, Moskow belum memperbarui jumlahnya sejak Maret, ketika melaporkan 1.351 personel militer tewas dan 3.825 terluka.

Zelenskyy telah mengakui bahwa angkatan bersenjata negaranya mengalami kerugian besar. Pada bulan Juli, dia mengatakan bahwa Kyiv kehilangan sekitar 30 personel dalam pertempuran per hari, yang secara signifikan lebih sedikit daripada pada bulan Mei dan Juni, ketika jumlah korban tewas sekitar 100-200 tentara per hari. (dam)

Exit mobile version