Presiden Ukraina Minta Barat Sanksi Rusia karena Teror Nuklir

Prajurit-Rusia

Seorang prajurit Rusia menjaga di area Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhskaya di tenggara Ukraina, 1 Mei 2022. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meminta pemerintah Barat untuk memberikan sanksi kepada industri nuklir Rusia atas dugaan terorisme nuklir.

Sementara itu, Ukraina dituduh menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir yang dikendalikan oleh Rusia.

Dalam sebuah posting Twitter pada hari Minggu (7/8/2022), Zelenskyy mengatakan, dirinya telah berbicara dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan memberi tahu dia tentang situasi medan perang di Ukraina, khususnya di Zaporozhskaya (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir).

“Teror nuklir Rusia membutuhkan respons yang lebih kuat dari komunitas internasional. Saya ingin Barat memberlakukan sanksi terhadap industri nuklir dan bahan bakar nuklir Rusia,” kata Zelenskyy seperti dikutip rt.com, Senin (8/8/2022).

Ukraina menuduh Rusia pada Sabtu (6/8/2022) menembakkan roket ke fasilitas itu. Zaporozhskaya, yang merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, terletak di wilayah Zaporozhye selatan Ukraina.

Sementara klaim Kyiv telah bergema di media Barat, pabrik tersebut telah berada di bawah kendali pasukan Rusia sejak akhir Februari, dan Moskow pada Jumat menuduh pasukan Ukraina melakukan penembakan.

Rusia telah meminta PBB dan Badan Energi Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) untuk campur tangan dan memaksa Ukraina untuk berhenti menembaki pembangkit tersebut.

Meskipun Uni Eropa telah meloloskan tujuh paket sanksi berturut-turut terhadap Rusia sejak Februari 2022, Uni Eropa belum menargetkan industri nuklir negara itu.

Eropa bergantung pada Rusia untuk menyediakan sekitar 20 persen uraniumnya, dan perusahaan energi nuklir negara itu. Rosatom, mengoperasikan pabrik di Hongaria, Slovakia dan Finlandia, meskipun kerja sama dengan perusahaan Rusia telah ditangguhkan di instalasi Finlandia.

Perusahaan nuklir Prancis Electricite de France (EDF) juga telah menandatangani serangkaian kesepakatan kerja sama dengan Rosatom dalam beberapa tahun terakhir.(dam)

Exit mobile version