Zelenskyy Janji Perang Lawan Rusia akan Berakhir bila Krimea Berhasil Direbut Kembali

zelenskyy

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memberikan penghargaan kepada para prajurit dan anggota keluarga tentara yang gugur. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan Ukraina akan terus berperang melawan Rusia sampai mendapatkan kembali kendali atas Semenanjung Krimea.

“Perang Rusia melawan Ukraina, melawan seluruh Eropa yang merdeka, dimulai dengan Krimea dan harus diakhiri dengan Krimea,” kata Zelenskyy, seperti dilansir rt. com, Kamis (11/8/2022).

“Krimea adalah Ukraina, dan kami tidak akan pernah menyerah untuk itu,” tandas Zelenskyy.

Ia mengatakan bahwa semenanjung, yang sebagian besar memilih untuk bersatu kembali dengan Rusia dalam referendum 2014 sebagai tanggapan atas kudeta di Kyiv, telah didudukioleh Moskow selama bertahun-tahun.

“Tidak akan ada perdamaian di Laut Hitam dan wilayah Mediterania selama Rusia menggunakan semenanjung kami sebagai pangkalan militer,” klaimnya

Namun, Zelenskyy mengakui bahwa saat ini tidak mungkin untuk mengatakan kapan tepatnya Ukraina dapat merebut kembali Krimea.

“Tapi kami terus menambahkan komponen baru ke formula pembebasan semenanjung,” tambahnya.

Bulan lalu, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Vladimir Gavrilov mengklaim bahwa Kyiv akan menggunakan senjata yang dipasok Barat untuk menghancurkan Armada Laut Hitam Rusia, yang berbasis di Kota Pelabuhan Sevastopol, Krimea, dan merebut kembali semenanjung itu.

“Operasi semacam itu akan dilakukan cepat atau lambat,” katanya kepada media Inggris.

Pejabat Ukraina lainnya mengeluarkan ancaman terhadap Krimea baru-baru ini, termasuk ajudan utama Zelenskyy, Alexey Arestovich.

Arestovich mengatakan bahwa Kyiv dapat menyerang Jembatan Kerch sepanjang 19 kilometer yang menghubungkan Krimea ke wilayah Krasnodar Rusia segera setelah memperoleh kemampuan teknis untuk melakukannya.

Moskow mengklaim bahwa Krimea terlindungi dengan baik dari serangan apa pun oleh pihak Ukraina.

Namun, mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang sekarang menjadi wakil ketua Dewan Keamanan Nasional negara itu, memperingatkan bahwa jika kepemimpinan di Kyiv benar-benar memutuskan untuk menggunakan kekuatan terhadap semenanjung itu, maka hari penghakiman akan datang kepada mereka semua secara bersamaan. (dam)

Exit mobile version