Ukraina Tembaki Pembangkit Nuklir Zaporozhye

Pembangkit-Nuklir

Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Energodar, Ukraina. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Otoritas regional Zaporozhye mengatakan sedikitnta sepuluh peluru yang diluncurkan oleh tentara Ukraina mendarat di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye. Fasilitas tersebut terletak di tenggara Ukraina tetapi saat ini berada di bawah kendali pasukan Rusia.

“Lima bahan peledak mendarat di dekat kantor komandan di pabrik, di sebelah lokasi pengelasan dan fasilitas penyimpanan zat radioaktif, menyebabkan rumput di daerah itu terbakar,” kata anggota administrasi sipil militer wilayah Zaporozhye, Vladimir Rogov seperti dilansir rt.com, Jumat (12/8/2022).

Lima peluru lainnya, kata Rogov mendarat di dekat stasiun pemadam kebakaran di samping pembangkit listrik, mencegah pergantian shift.

Rogov mengatakan ini adalah kedua kalinya pembangkit listrik itu diserang pada hari Kamis (11/8/2022). Serangan itu dilakukan oleh pasukan Ukraina menggunakan beberapa sistem peluncuran roket dan artileri berat yang ditempatkan di wilayah Dnepropetrovsk.

Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye, yang dianggap sebagai yang terbesar dari jenisnya di Eropa, direbut oleh pasukan Rusia pada akhir Februari, ketika Moskow meluncurkan kampanye militernya di negara Ukraina. Fasilitas ini terus beroperasi namun staf Ukraina di bawah kendali Rusia.

Pekan lalu, pasukan Ukraina melakukan serangkaian serangan di pabrik tersebut, menurut otoritas regional, yang menyebabkan korsleting di fasilitas tersebut dan memicu kebakaran yang akhirnya dapat dipadamkan.

Moskow telah mengutuk serangan Kyiv. Serangan itu menurut Moskow sebagai terorisme nuklir. Moskow menuduh Ukraina menyandera seluruh Eropa dengan melakukan serangan bunuh diri semacam itu.

Pihak Ukraina telah berulang kali membantah menargetkan pabrik tersebut, dan Presiden Volodymyr Zelenskyy pada gilirannya menuduh Rusia menembaki fasilitas tersebut.

Ukraina dan Amerika Serikat (AS) juga menuduh pasukan Rusia menggunakan pabrik itu sebagai perlindungan. Namun klaim tersebut dibantah oleh Moskow.(dam)

Exit mobile version