Virus Baru Langya Muncul di China, Ini Gejala dan Penularannya

langya

Ilustrasi virus yang ditimbulkan penyakit infeksi. Foto: Freepik

INDOPOS.CO.ID – Dunia kembali dihebohkan dengan kemunculan penyakit akibat virus Langya atau LayV yang dilaporkan di Tiongkok baru-baru ini. Belum ada temuan virus tersebut menjangkit manusia.

Menurut Pakar Ilmu Kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (KFUI) Prof Tjandra Yoga Aditama, bahwa virus Langya merupakan bagian dari Henipavirus, satu kelompok dengan dengan virus Hendra dan Nipah yang sudah lama dikenal.

Virus Nipah pertama kali ditemukan pada tahun 1999 di Malaysia dan Singapura yang menyebabkan penyakit pada ratusan orang, angak kematiannya dapat berkisar antara 40 sampai 70 persen.

Sesudah itu ada laporan kasus dari Bangladesh dan India. dan ada kematian pula. Penyakit akibat virus Nipah pernah beberapa kali mendapat perhatian khusus para ahli tentang kemungkinan penyebarannya lebih luas lagi.

“Kita bersyukur sampai sekarang belum terjadi (virus Nipah),” kata Tjandra melalui gawai, Jakarta, Jumat (12/8/2022).

Sementara itu, penyakit akibat virus Hendra pertama kali dilaporkan di Australia, dengan kasus pada kuda dan juga manusia, dengan angka kematian yang cukup tinggi pula.

Penyakit akibat virus Nipah, virus Hendra dan virus Langya bersifat zoonotik, menular dari hewan ke manusia.

“Sejauh ini belum ada bukti tentang adanya penularan antar manusia pada penyakit akibat virus Langya, sementara pada yang akibat virus Nipah misalnya ada dugaan penularan antara manusia,” ujar Tjandra.

Ia mengurai, sejumlah gejala akibat virus terdeteksi di China itu. Salah satunya demam dan kehilangan nafsu makan.

“Gejala penyakit akibat virus Langya meliputi demam, lemah, batuk, hilang nafsu makan dan nyeri otot,” ujar Tjandra.

Seperti penyakit akibat virus SARS CoV penyebab COVID-19, virus Hendra, virus Nipah dan virus Langya ini semuanya merupakan penyakit paru dan saluran napas, atau “respiratory diseases”.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan Henipavirus sebagai ancaman tingkat keamanan hayati 4. Meski demikian, sejauh ini tak ada kematian yang dilaporkan dari virus LayV. (dan)

Exit mobile version