Krisis antara Rusia – Barat Akan Diselesaikan di Meja Perundingan

Kota-Moscow

Menara Spasskaya di Kremlin, Moskow. Foto: rt.com.

INDOPOS.CO.ID – Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan krisis antara Rusia dengan Barat pasti akan diselesaikan di meja perundingan.

Dia mengingatkan, bagaimanapun, bahwa Moskow akan siap untuk membela kepentingannya ketika saat itu tiba.

“Negara-negara Barat telah membuat terlalu banyak kesalahan dan harus membayarnya,” tandasnya seperti dilansir rt.com, Senin (5/9/2022).

“Setiap konfrontasi diikuti dengan ketegangan dan situasi krisis apa pun diselesaikan di meja perundingan. Inilah yang akan terjadi kali ini juga. Itu tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat dan segera,” kata juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Ketika pembicaraan seperti itu terwujud, Moskow tidak akan ragu untuk membela kepentingannya, tambah Peskov.

“Rusia telah memperoleh pengalaman tak ternilai dalam berurusan dengan Barat dalam beberapa tahun terakhir dan akan menggunakannya untuk melakukan dialog sedemikian rupa sehingga kepentingan kita sama sekali tidak dirugikan,” ungkapnya.

Pejabat Kremlin itu menyebutkan beberapa kesalahan barat seperti Jerman mengirim senjata ke Ukraina untuk digunakan melawan tentara Rusia. Dia juga mengkritik negara-negara Eropa karena mendukung pemerintah yang memungkinkan Nazi untuk secara terbuka menunjukkan simbol mereka dan menggelar prosesi obor.

Peskov juga menyalahkan krisis energi di Eropa karena keputusan tidak masuk akal oleh politisi Eropa, yang telah menolak untuk memperbaiki peralatan yang dijual oleh perusahaan Barat ke Gazprom.

Ia mengatakan perusahaan energi raksasa Rusia menghabiskan beberapa dekade mendapatkan reputasinya sebagai pemasok gas alam yang andal, dan sejauh ini tidak melakukan apa pun untuk menodainya.

“Ini bukan kesalahan Gazprom, ini kesalahan para politisi, yang telah mengambil keputusan sanksi,” katanya, mengacu pada keputusan perusahaan Rusia baru-baru ini untuk menangguhkan transit gas melalui pipa Nord Stream, karena masalah teknis.

Sejak dimulainya serangan Rusia terhadap Ukraina pada akhir Februari 2022, harga gas telah naik ke rekor tertinggi di Eropa, mendorong inflasi besar-besaran.

Moskow telah mengutip masalah teknis yang disebabkan oleh sanksi Barat sebagai alasan penurunan bertahap dalam pengiriman gas. Uni Eropa, pada gilirannya, menuduh Rusia menggunakan ekspor energi sebagai senjata. (dam)

Exit mobile version