Gedung Putih Ingatkan Ukraina Hati-Hati dengan Potensi Militer Rusia

as

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengingatkan Ukraina agar hati-hati dengan potensi militer yang dimiliki Rusia. Kendati Kirby antusias tentang kemajuan yang dilaporkan oleh militer Ukraina di wilayah Kharkiv, namun ia meminta wartawan untuk tidak melupakan potensi militer Rusia.

“Mereka jelas masih memiliki militer yang mampu menimbulkan kerusakan besar dan korban jiwa,” kata Kirby kepada wartawan, seperti dilansir rt.com, Rabu (14/9/2022).

“Untuk semua masalah yang mungkin dihadapi Rusia di Ukraina, militer mereka masih sangat besar dan sangat kuat dan Presiden Rusia Vladimir Putin masih memiliki banyak sekali kapasitas militer yang tersisa, tidak hanya untuk digunakan di Ukraina, tetapi berpotensi di tempat lain,” tandas Kirby.

Pasukan Ukraina bergerak ke daerah utara dan timur Kharkiv minggu lalu, dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy mengklaim telah merebut kembali 2.000 kilometer persegi wilayah Kharkiv.

Moskow mengklaim pasukan Rusia yang sebelumnya menguasai Kota Izyum yang penting secara strategis telah ditugaskan kembali.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Olga Stefanishyna mengatakan kepada France 24 pada hari Selasa (13/9/2022) bahwa operasi Kharkiv adalah titik balik tidak hanya dari pertempuran sejak Februari, tetapi dari perang yang dimulai pada musim semi 2014, mengacu pada upaya Kyiv untuk menekan kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk setelah kudeta yang didukung AS.

Sebelumnya Kirby menyatakan keyakinannya bahwa Kyiv dapat mempertahankan kecepatan operasi. Ia mengatakan bahwa mereka (Ukraina) telah merencanakan serangan balasan ini dengan cukup hati-hati.

Menurut laporan New York Times pada Selasa (13/9/2022) pejabat militer Inggris dan AS bekerja sama dengan staf umum Ukraina untuk merencanakan serangan balik.

Atase Pertahanan AS yang baru di Kyiv, Brigadir Jenderal Garrick Harmon, mengadakan sesi latihan harian dengan para perwira tinggi Ukraina menjelang serangan balasan.

“Kami memang melakukan beberapa pemodelan dan beberapa latihan di atas meja,”  kata Wakil Menteri Pertahanan AS Colin Kahl.

“Serangkaian latihan itu menunjukkan bahwa jalan tertentu untuk serangan balik cenderung lebih berhasil daripada yang lain. Kami memberikan saran itu, dan kemudian Ukraina menginternalisasi itu dan membuat keputusan mereka sendiri,” katanya.

“AS juga memberi Ukraina intelijen tentang posisi Rusia, menunjukkan front di timur laut lebih lemah daripada di selatan. Serangan besar Kiev di selatan, yang ditujukan ke Kherson, belum menunjukkan kemajuan yang signifikan,” tutup Kahl. (dam)

Exit mobile version