Ketua DPR AS Nancy Pelosi Tawarkan Bantuan Keamanan untuk Armenia

Nancy-Pelosi

Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengadakan konferensi pers di Parlemen di Yerevan. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi menyalahkan Azerbaijan atas gejolak saat ini dengan Armenia dan menawarkan bantuan keamanan kepada Yerevan.

Pernyataan tersebut diungkapkan ketika tiba di ibu kota Armenia pada hari Minggu (18/9/2022).

Pelosi mengatakan perjalanannya sangat penting mengingat serangan ilegal dan mematikan oleh Azerbaijan di wilayah Armenia.

“Kami mengutuk keras serangan-serangan itu. Ini diprakarsai oleh Azeri dan harus ada pengakuan untuk itu, ” tegasnya seperti dilansir rt.com, Senin (19/9/2022).

Pertempuran di perbatasan meletus antara Armenia dan Azerbaijan pada hari Selasa, dan kedua belah pihak saling menuduh melakukan kekerasan. Yerevan mengatakan pihaknya kehilangan 135 tentara dalam pertempuran itu. Sementara Baku menyebutkan jumlah korban tewasnya 79 tentara.

Kedua negara bekas republik Soviet itu tetap berselisih soal wilayah Nagorno-Karabakh, yang telah dikendalikan oleh pasukan etnis Armenia, yang didukung oleh Yerevan, sejak 1990-an, tetapi diklaim oleh Azerbaijan sebagai bagian dari wilayahnya.

Negara-negara tetangga terlibat perang 44 hari atas Nagorno-Karabakh pada tahun 2020, yang berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia dan penyerahan beberapa wilayah ke Baku.

“Keamanan teritorial dan kedaulatan Armenia, demokrasi Armenia sangat berharga bagi kami di Amerika. Dalam hubungan kami dengan negara lain, kami harus menggunakan pengaruh kami. Ini menunjukkan bahwa demokrasi dan kedaulatan Armenia adalah prioritas,” tegas Pelosi.

“Resolusi yang mengutuk tindakan agresif Azerbaijan, Armenia, akan segera diambil di kongres,” janji pejabat tertinggi ketiga AS itu.

Pada hari Minggu, puluhan orang melakukan aksi demonstrasi di Yerevan menuntut agar Armenia mundur dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif atau Collective Security Treaty Organization (CSTO) yang dipimpin Rusia. Para demonstran meneriakkan slogan-slogan, sambil membawa bendera nasional Armenia dan AS.

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan sebelumnya meminta bantuan CSTO di tengah krisis saat ini, dengan Baku menawarkan gencatan senjata kepada Yerevan tak lama setelah itu. Blok tersebut mengirim misi bersama ke Armenia, tetapi menahan diri untuk tidak mengirim pasukan militer, yang memicu ketidakpuasan dari para pejabat Armenia.

Kunjungan Pelosi sebelumnya ke Taiwan memicu meningkatnya ketegangan antara AS dan China bulan lalu. (dam)

Exit mobile version