INDOPOS.CO.ID – Perdana Menteri Inggris Liz Truss mengatakan ancaman nuklir yang disampaikan Presiden Rusia Vladimir Putin adalah bagian dari putus asa untuk membenarkan kegagalan perang di Ukraina.
Dalam pidato pertamanya di panggung dunia sebagai perdana menteri, Truss menuduh Presiden Rusia memamerkan kekuatan senjata. Putin sebelumnya mengingatkan bahwa negaranya akan menggunakan semua cara untuk melindungi negaranya.
Komentar itu tampaknya menunjukkan bahwa konflik di Ukraina bisa berubah menjadi krisis nuklir.
“Putin dengan putus asa berusaha membenarkan kegagalannya yang membawa bencana,” kata Trus saat dia menyampaikan pidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, seperti dilansir Sky News, Kamis (22/9/2022).
“Dia mengirim lebih banyak cadangan militer ke nasib yang mengerikan. Dia berusaha mati-matian untuk mengklaim demokrasi untuk rezim tanpa hak asasi manusia atau kebebasan. Dan dia membuat klaim yang lebih palsu dan menebar ancaman,” kata Truss.
Truss memuji kekuatan kolektif dalam menanggapi invasi Putin sejauh ini. Ia mengingatkan bahwa bantuan untuk Ukraina tidak boleh berkurang.
Truss mengatakan kepada sesama pemimpin dunia bahwa Inggris akan menghabiskan 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) untuk pertahanan pada tahun 2030.
“Dalam menghadapi agresi yang meningkat, kami telah menunjukkan bahwa kami memiliki kekuatan untuk bertindak dan tekad untuk menyelesaikannya. Tetapi ini tidak boleh dilakukan sekali saja,” tambahnya.
“Ini harus menjadi era baru di mana kita berkomitmen pada diri kita sendiri, warga negara kita, dan lembaga ini bahwa kita akan melakukan apa pun yang diperlukan, untuk memberikan kepada rakyat kita dan mempertahankan nilai-nilai kita,” tutup Truss. (dam)