Warga Sipil di Kherson akan Direlokasi dari Zona Pertempuran

Pelabuhan-Kherson

Pelabuhan Kherson, Rusia. (rt.com)

INDOPOS.CO.ID – Gubernur sementara wilayah baru Rusia Kherson Vladimir Saldo mengatakan warga sipil akan direlokasi dari zona pertempuran

Langkah itu dilakukan di tengah serangan baru Ukraina dan potensi upaya Kyiv untuk menghancurkan bendungan pembangkit listrik tenaga air lokal.

“Ada bahaya banjir langsung di wilayah tersebut karena rencana penghancuran bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovskaya dan pelepasan air dari aliran pembangkit listrik di hulu Sungai Dnepr,” kata Saldo seperti dilansir rt.com, Rabu (19/10/2022).

“Keputusan itu muncul saat militer Rusia memperkuat posisinya di wilayah tersebut,” jelas Saldo.

Relokasi akan membantu menghindari korban sipil massal dari permusuhan yang sedang berlangsung dan memungkinkan pasukan Rusia untuk melakukan tugas mereka dalam mempertahankan wilayah Kherson.

“Penduduk sipil sekarang akan ditarik ke tepi kiri Dnepr secara terorganisir, selangkah demi selangkah, dan diakomodasi secara gratis,” tambah Saldo.

“Penduduk wilayah Kherson yang bersedia pindah ke tempat lain di Rusia akan diberikan sertifikat real estat, sesuai dengan pedoman yang diumumkan pada hari sebelumnya oleh pemerintah Rusia,” ungkap Gubernur.

Wilayah Kherson telah berada di bawah kendali militer Rusia sejak Maret 2022. Wilayah tersebut, bersama dengan negara tetangga Zaporozhye dan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, secara mayoritas memilih untuk bergabung dengan Rusia selama referendum pada akhir September. Jajak pendapat ditolak oleh Kyiv dan pendukung Baratnya, dan menganggap referendum tersebut palsu. Pihak Ukraina menolak untuk mengakui hasil referendum tersebut. (dam)

Exit mobile version