Zelenskyy Wacanakan Kemungkinan Perang Nuklir dengan Rusia

Presiden-Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan ancaman konflik nuklir memang ada. Ia mengungkapkan, bagaimanapun, dia tidak melihatnya sebagai kemungkinan yang mungkin terjadi.

“Tidak perlu takut dengan Rusia. Saya tidak berpikir kita harus takut akan hal itu. Kita tidak boleh menganggap ultimatum dan tekanan [Rusia] itu serius,” kata Zelenskyy ketika ditanya wartawan terkait kemungkinan perang nuklir seperti dikutip rt.com, Kamis (4/11/2022).

“Kyiv tidak akan berkompromi dengan Moskow. Kami hanya akan puas dengan kemenangan. Rusia harus mundur dari semua wilayah yang dianggap Kyiv sebagai bagian dari Ukraina, termasuk Krimea,” tegas Zelenskyy.

“Jika mereka [Rusia] tidak meninggalkan Donbass dan Krimea, itu tidak berarti akhir dari perang. Masing-masing pihak akan mengumpulkan kekuatan mereka sebagai persiapan untuk konflik baru bukan mengakhiri perang melalui diplomasi dan negosiasi,” tambahnya.

Zelenskyy mengatakan fakta bahwa Ukraina tidak menciptakan keamanan yang kuat dan sistem pertahanan selama lebih dari 30 tahun kemerdekaannya adalah kesalahan terbesar Kyiv. Pada saat yang sama, ia mencatat bahwa ada negara-negara yang masih mendorong Ukraina untuk berkompromi dengan Rusia.

“Ini bukan situasi baru bagi kami, dan Kyiv tidak akan menyerah pada tekanan mereka,” katanya.

Moskow telah berulang kali mengisyaratkan bahwa pihaknya siap untuk bernegosiasi dengan Kyiv untuk mengakhiri konflik. Namun, pada bulan Oktober 2022, Zelenskyy menandatangani dekrit yang secara resmi menolak pembicaraan damai dengan presiden Rusia.

Pada akhir September, Putin berjanji untuk mempertahankan wilayah dan orang-orang Rusia dengan cara menggunakan semua kekuatan dan sumber daya yang dimiliki.

Pernyataan itu ditafsirkan secara luas oleh para pakar dan pejabat Barat sebagai ancaman nuklir terselubung.

Presiden Rusia kemudian menunjukkan bahwa Moskow tidak pernah mengancam akan menggunakan senjata nuklir. Namun, kata-katanya tidak meredakan ketakutan di Barat.

Presiden AS Joe Biden, telah mengingatkan tentang armageddon nuklir. Ia mempertanyakan mengapa Rusia terus berbicara tentang senjata nuklir jika tidak berencana untuk menggunakannya. (dam)

Exit mobile version