INDOPOS.CO.ID – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyangsikan asal muasal rudal yang menghantam Polandia dan menewaskan dua orang pada Selasa (15/11/2022) malam. Ia mengatakan rudal itu tidak mungkin ditembakkan dari Rusia.
Hal itu disampaikan Presiden AS setelah pertemuan dengan para pemimpin G7 dan NATO untuk membahas insiden itu, di Bali, Indonesia.
Dikatakan bahwa rudal itu menghantam gudang biji-bijian di Desa Przewodow, Polandia dekat perbatasan Polandia dengan Ukraina.
Otoritas Ukraina dan Polandia mengatakan ledakan itu disebabkan oleh rudal buatan Rusia, tetapi Biden tampaknya meragukan kebenaran informasi tersebut.
“Ada informasi awal yang menentang itu. Saya tidak ingin mengatakan itu sampai kita benar-benar menyelidikinya, tetapi tidak mungkin peluru itu ditembakkan dari Rusia tetapi kita lihat saja nanti,” kata Joe Biden di Bali, seperti dikutip Sky News, Rabu (16/11/2022).
Rudal tersebut telah memicu pembicaraan tentang Pasal 5 NATO, di mana serangan terhadap negara anggota dipandang sebagai serangan terhadap semua negara anggota.
Sejumlah negara dan sekutu NATO menggunakan melalui media sosial Twitter menyuarakan dukungan mereka untuk Polandia, termasuk PM Inggris Rishi Sunak, menegaskan kembali solidaritas Inggris dengan Polandia.
Juru bicara Pentagon AS Brigadir Jenderal Patrick Ryder mengatakan Amerika akan mempertahankan setiap jengkal wilayah NATO.
Tetapi Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan negaranya sangat mungkin untuk mengajukan Pasal 4 NATO, yang memungkinkan negara anggota untuk mengangkat masalah keamanan dan mendiskusikannya.
“Kami tidak memiliki bukti konklusif saat ini mengenai siapa yang meluncurkan rudal ini. Kemungkinan besar itu adalah rudal buatan Rusia, tetapi ini semua masih dalam penyelidikan saat ini. Apa yang terjadi adalah insiden satu kali.Tidak ada indikasi bahwa akan ada pengulangan,” kata Duda.
Rusia telah membantah terlibat dalam rudal Polandia. Moskow menegaskan tuduhan tersebut adalah provokasi yang disengaja yang bertujuan untuk meningkatkan situasi ketegangan.
Seorang juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan menghindari eskalasi perang sangat penting. Ia berpendapat penyelidikan menyeluruh harus dilakukan. (dam)