Presiden Polandia: Ledakan Rudal Bukan Serangan yang Disengaja

Ledakan-Rudal

Lokasi ledakan di Przewodow, sebuah desa di timur Polandia dekat perbatasan dengan Ukraina. Foto: news.sky.com

INDOPOS.CO.ID – Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan ledakan rudal yang menewaskan dua warga sipil di Polandia tampaknya merupakan kecelakaan yang tidak menguntungkan dan bukan serangan yang disengaja.

“Para pejabat tidak memiliki bukti saat ini bahwa itu adalah rudal yang ditembakkan oleh pihak Rusia. Ada banyak indikasi bahwa itu adalah rudal pertahanan udara, yang sayangnya jatuh di wilayah Polandia,” ujar Duda seperti dikutip Sky News, Kamis (17/11/2022).

Sekretaris Jenderal North Atlantic Treaty Organization (NATO) atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara, Jens Stoltenberg mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada media bahwa ledakan itu terjadi saat Rusia meluncurkan gelombang besar serangan roket di seluruh Ukraina.

“Investigasi atas insiden ini sedang berlangsung, dan kami perlu menunggu hasilnya. Tapi kami tidak memiliki indikasi bahwa ini adalah hasil dari serangan yang disengaja dan kami tidak memiliki indikasi bahwa Rusia sedang mempersiapkan tindakan militer ofensif terhadap NATO,” kata dia.

“Analisis awal kami menunjukkan bahwa insiden itu kemungkinan disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina yang ditembakkan untuk mempertahankan wilayah Ukraina dari serangan rudal jelajah Rusia,” tambahnya.

“Tapi izinkan saya menjelaskan, ini bukan kesalahan Ukraina. Rusia memikul tanggung jawab utama karena melanjutkan perang ilegal melawan Ukraina,” ungkapnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan dia tidak ragu rudal itu bukan buatan Ukraina dan telah meminta para pejabatnya untuk memiliki akses ke lokasi ledakan.

Temuan awal muncul setelah Joe Biden dan pendukung barat Ukraina lainnya mendukung penyelidikan, di tengah pernyataan berulang kali dari Rusia bahwa Rusia tidak menembakkan rudal.

Presiden Amerika Serikat (AS) meragukan klaim sebelumnya bahwa rudal yang menghantam gudang biji-bijian di Przewodow, ditembakkan oleh Moskow.

“Ada informasi awal yang menggugat itu. Saya tidak ingin mengatakan itu sampai kita benar-benar menyelidikinya, tetapi kecil kemungkinannya bahwa itu ditembakkan dari Rusia, tetapi kita akan lihat nanti,” ungkap Biden.

Tiga pejabat AS mengatakan penilaian awal menunjukkan bahwa itu ditembakkan oleh pasukan Ukraina ke arah Rusia.

Ukraina memiliki persediaan senjata buatan Soviet dan Rusia, termasuk rudal pertahanan udara, dan juga menyita lebih banyak senjata Rusia sambil memukul mundur pasukan Kremlin.

Pertahanan udara Ukraina bekerja mati-matian melawan serangan Rusia terhadap pembangkit listrik dan fasilitas transmisi, termasuk di wilayah barat Ukraina yang berbatasan dengan Polandia.

Militer Ukraina mengatakan 77 dari lebih dari 90 rudal yang ditembakkan jatuh, bersama dengan 11 drone.

Sementara itu seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusi mengatakan kepada kantor berita RIA milik negara Rusia bahwa serangannya pada 15 November sekitar 22 mil (35 km) dari perbatasan Polandia.

Mereka mengklaim bahwa gambar-gambar dari situs tersebut menunjukkan puing-puing rudal S-300 Ukraina.

Zelenskyy mengatakan kerusakan dari serangan rudal Rusia pada hari Selasa sangat luas.

Dia mengatakan sekitar 10 juta orang kehilangan daya listrik tetapi saat ini delapan juta orang telah terhubung kembali ke daya listrik. Serangan Rusia sebelumnya telah menghancurkan sekitar 40% infrastruktur energi negara itu.(dam)

Exit mobile version