Jerman Gagalkan Kudeta “Reich” oleh Kelompok Penganut Ideologi QAnon

jerman

Petugas polisi Jerman membawa Pangeran Reuss (belakang, tengah) ke kendaraan setelah menggeledah sebuah rumah di Hessen, Frankfurt. (rt.com.)

INDOPOS.CO.ID – Sebanyak 25 orang ditangkap di Jerman dan beberapa negara tetangga dalam operasi kontra-teroris terbesar dalam sejarah bangsa itu.

Para tersangka termasuk mantan anggota militer dan kepolisian, serta warga negara Rusia. Mereka dituduh telah bersekongkol untuk menggulingkan pemerintahan yang sah saat ini dengan paksa, dan mengembalikan rezim yang meniru Reich Jerman tahun 1871.

Pihak berwenang negara itu mengatakan pada dini hari Rabu (7/12/2022), sekitar 3.000 petugas polisi Jerman menyerbu apartemen yang terletak di 11 wilayah negara itu.

Seperti dilansir rt.com, Rabu (7/12/2022), anggota kelompok tersebut dikenal sebagai penganut ideologi QAnon, yang percaya bahwa Jerman saat ini dikendalikan oleh “deep state.”

Setelah memulai persiapan kudeta pada November 2021, para tersangka membentuk sayap militer, dan secara aktif berusaha merekrut personel militer yang saat ini bertugas di Bundeswehr.

Para konspirator juga diduga membentuk kabinet bayangan, berencana menempatkan seorang bangsawan dari Frankfurt, Prinz Heinrich XIII, sebagai pemimpin untuk periode sementara setelah kudeta.

Sehubungan dengan kasus tersebut, polisi Jerman menggeledah properti milik Birgit Malsack-Winkemann, mantan anggota parlemen untuk partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman.

Di antara para tersangka ada seorang warga negara Rusia yang diidentifikasi sebagai Vitalia B. Dia diduga membantu calon penguasa untuk menjalin kontak dengan Rusia, meskipun tampaknya tidak banyak berhasil.

Seperti yang dicatat oleh Kantor Kejaksaan Federal Jerman, berdasarkan penyelidikan [yang dilakukan] sejauh ini, tidak ada petunjuk [yang menunjukkan] bahwa mitra kontak mereka bereaksi positif terhadap permintaan mereka.

Sementara itu, Kedutaan Rusia di Berlin mengatakan kepada media bahwa otoritas Jerman belum memberi tahu bahwa seorang warga negara Rusia telah ditahan. Para diplomat menambahkan bahwa mereka akan mengirimkan penyelidikan ke Kantor kejaksaan Jerman dan mereka siap memberikan semua bantuan yang diperlukan kepada wanita tersebut.

Menanggapi penggerebekan itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Rabu (7/12/2022) bahwa para pejabat di Moskow telah mengetahui situasi tersebut dari media. Ia mengatakan, itu merupakan masalah internal Jerman. (dam)

Exit mobile version