Presiden Macron Berangkat ke Qatar untuk Nonton Final Prancis vs Argentina

Presiden-Macron

Presiden Prancis Emmanuel Macron memberi semangat kepada para pemain Prancis selama pertandingan sepak bola semifinal Piala Dunia antara Prancis dan Maroko di Stadion Al Bayt di Al Khor, Qatar, 14 Desember 2022. (rt.com)

INDOPOS.CO.ID – Presiden Prancis Emmanuel Macron secara pribadi menghadiri semifinal Piala Dunia di Qatar meskipun penyelidikan sedang berlangsung yang menghubungkan negara Teluk itu dengan korupsi di Parlemen Eropa.

“Saya sangat nyaman dengan itu,” kata Macron kepada wartawan usai pertandingan semifinal Prancis melawan Maroko, seperti dilansir rt.com, Jumat (16/12/2022).

“Empat tahun lalu, saya mendukung tim Prancis di Rusia, dan saya mendukung mereka di Qatar,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia melakukan perjalanan ke Qatar lagi pada hari Minggu untuk menonton Prancis melawan Argentina di final Piala Dunia.

Komentarnya muncul setelah para pemimpin oposisi di Prancis menyarankan agar presiden membatalkan perjalanannya sehubungan dengan penyelidikan korupsi yang sedang berlangsung, yang telah mengakibatkan penangkapan dan pemecatan Wakil Presiden Parlemen Eropa Eva Kaili.

Meskipun tidak ada anggota parlemen Prancis yang diidentifikasi sebagai tersangka dalam skandal korupsi, namun para pemimpin oposisi di Paris telah menunjuk hubungan dekat Prancis dengan Qatar di bidang-bidang seperti keamanan, energi, dan budaya. Doha juga banyak berinvestasi di Prancis dan bahkan memiliki salah satu klub sepak bola negara itu, Paris Saint-Germain.

Anggota parlemen oposisi menentang pemerintah Macron tentang aturan melobi. Mereka menyarankan Prancis terbuka terhadap korupsi di tangan negara asing.

Penyelidikan Parlemen Eropa diluncurkan setelah muncul kecurigaan bahwa Qatar telah membayar sejumlah besar uang kepada pejabat Eropa untuk mempromosikan kepentingan Doha di Uni Eropa (UE).

Penyelidikan Itu dilakukan setelah Anggota Parlemen Eropa (MEP) asal Yunani Eva Kaili memuji Qatar sebagai pelopor dalam hak-hak buruh meskipun Doha menghadapi tuduhan menganiaya pekerja yang membangun stadion untuk turnamen Piala Dunia FIFA.

Menurut surat kabar LeSoir, investigasi sejauh ini telah menetapkan tersangka beberapa anggota parlemen, termasuk Kaili, dan dilaporkan menemukan setidaknya €1,5 juta ($1,61 juta) uang tunai yang terdapat dalam sebuah koper, tas kerja dan bahkan kantong kertas.

Kaili ditangkap pekan lalu sebagai bagian dari operasi polisi Belgia menyelidiki dugaan penyuapan. Baik pemerintah Qatar dan Kaili telah membantah melakukan kesalahan. (dam)

Exit mobile version