Influencer Andrew Tate Ditangkap karena Kasus Perdagangan Manusia

Andrew-Tate

Andrew Tate dan saudaranya ditahan di Rumania. Foto: news.sky.com

INDOPOS.CO.ID – Influencer media sosial (Medsos) Andrew Tate ditangkap di Rumania karena dicurigai melakukan perdagangan manusia, pemerkosaan, dan membentuk kelompok kejahatan terorganisir.

Jaksa penuntut di negara Rumania menjelaskan, warga Inggris-Amerika berusia 36 tahun itu dan saudara laki-lakinya Tristan ditangkap di Bucharest dan akan ditahan selama 24 jam bersama dua tersangka warga Rumania.

“Keempat tersangka tampaknya telah membuat kelompok kejahatan terorganisir dengan tujuan merekrut, menampung dan mengeksploitasi perempuan dengan memaksa mereka membuat konten pornografi yang dimaksudkan untuk dilihat di situs web khusus dengan biaya tertentu,” kata jaksa penuntut seperti dikutip Sky News, Jumat (30/12/2022).

“Mereka akan memperoleh sejumlah besar uang,” ungkap jaksa penuntut.

Saudara-saudaranya, yang berada di bawah penyelidikan kriminal sejak April, menolak berkomentar, tetapi pengacara mereka membenarkan bahwa mereka telah ditahan.

Tate, mantan kickboxer, telah dilarang dari berbagai platform media sosial karena pandangan misoginis dan ujaran kebenciannya.

Tapi dia masih hadir di media sosial. Di TikTok, misalnya, dia telah dilarang memiliki akun, tetapi konten yang diposting dengan tagar Andrew Tate telah dilihat miliaran kali

Dia pertama kali menjadi terkenal pada tahun 2016 karena dihapus dari acara reality show TV berjudul “Big Brother” setelah sebuah video muncul yang menunjukkan dia menyerang seorang wanita dengan ikat pinggang. Namun dia mengklaim klip itu telah diedit.

Dia menggambarkan perempuan sebagai “properti” milik laki-laki. Dia juga menggambarkan bagaimana dia menyerang seorang wanita dengan kasar karena menuduhnya selingkuh, dengan mengatakan dia akan memukul wajahnya dan mencengkeram lehernya.

Akibatnya, muncul kekhawatiran tentang pengaruhnya terhadap kaum muda, khususnya para pemuda.

Tate membantah memiliki pandangan misoginis dan menuduh para pengkritiknya memutarbalikkan fakta, meskipun dia juga menggambarkan dirinya sebagai “the king of toxic masculinity.” (dam)

Exit mobile version