Para Pemimpin Dunia Beri Penghormatan kepada Paus Emeritus Benediktus XVI

Paus-Emeritus-Benediktus-XVI

Paus Emeritus Benediktus XVI. Foto: news.sky.com

INDOPOS.CO.ID – Para pemimpin dunia dan Raja Charles memberikan penghormatan kepada Paus Emeritus Benediktus XVI setelah kematiannya pada usia 95 tahun.

Vatikan mengumumkan Paus Emeritus Benediktus telah meninggal pada Sabtu (31/12/2022) pagi. Benediktus merupakan paus pertama yang mengundurkan diri dari kepausan dalam sejarah sekitar 600 tahun kepemimpinan tertinggi Gereja Katolik sedunia di Roma.

Paus Fransiskus, yang menggantikan Benediktus pada 2013, mengatakan almarhum adalah sosok yang baik hati dan mulia. Ia menambahkan, dirinya merasa bersyukur kepada Tuhan karena telah memberikan Paus Emeritus Benediktus XVI kepada Gereja dan dunia.

Saat doa mengalir dari seluruh dunia, para pelayat memberi penghormatan di tanah air Benediktus di Bavaria, Jerman.

Mantan paus itu dielu-elukan sebagai salah satu teolog terhebat di zamannya setelah dia diberi julukan “Rottweiler Tuhan” selama hidupnya karena pandangan konservatifnya yang tidak kenal kompromi.

Dalam sebuah pesan kepada Paus Fransiskus setelah kematian pendahulunya, Raja Charles mengatakan dia menerima berita itu dengan kesedihan yang mendalam.

Charles berbicara tentang pertemuan dengan Benediktus di Vatikan pada tahun 2009 dan tahun berikutnya ketika dia menjadi paus kedua dalam sejarah yang mengunjungi Inggris.

Selama perjalanan, Benediktus bertemu dengan Ratu Elizabeth II di Edinburgh dan berpidato di Westminster Hall.

Charles mengatakan dia mengenang upaya terus-menerus dari paus untuk mempromosikan perdamaian dan niat baik kepada semua orang, dan untuk memperkuat hubungan antara Anglikan global dan Gereja Katolik Roma.

Perdana Menteri Rishi Sunak menggambarkan Benediktus sebagai teolog hebat yang kunjungannya ke Inggris merupakan momen bersejarah bagi umat Katolik dan non-Katolik di seluruh negara.

Pemimpin Partai Buruh Sir Keir Starmer juga mengatakan kunjungan kenegaraan Benediktus adalah momen bersejarah dan menggembirakan bagi umat Katolik di Inggris.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan dia memiliki hak istimewa untuk menghabiskan waktu bersama Paus Benediktus di Vatikan pada tahun 2011 dan akan selalu mengingat kemurahan hati dan sambutannya serta percakapan yang bermakna.

“Dia akan dikenang sebagai seorang teolog terkenal, dengan pengabdian seumur hidup kepada Gereja, dipandu oleh prinsip dan keyakinannya. Semoga fokusnya pada pelayanan amal terus menjadi inspirasi bagi kita semua,” ujar Biden seperti dikutip Sky News, Minggu (1/1/2023).

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Benediktus telah bekerja dengan segenap jiwa dan kecerdasannya untuk dunia yang lebih bersaudara.

Kanselir Jerman Olaf Scholz juga memberikan penghormatan kepada mantan paus, yang merupakan paus asal Jerman pertama selama berabad-abad setelah dia terpilih pada tahun 2005.

“Dunia kehilangan sosok formatif Gereja Katolik, kepribadian yang agresif dan teolog yang bijaksana,” kata Scholz.

“Pada saat kembalinya perang di benua kita dan di begitu banyak wilayah di dunia, dia akan dikenang atas usahanya yang tak kenal lelah untuk menemukan jalan bersama dalam mempromosikan perdamaian dan itikad baik di seluruh dunia, termasuk minat teguh pada perdamaian di Irlandia Utara,” ujar Presiden Irlandia Michael D Higgins mengenang Paus Benediktus.

“Memimpin Gereja Katolik selama hampir satu dekade, putra seorang perwira polisi dan juru masak, orang Jerman pertama yang terpilih sebagai paus dalam seribu tahun, dia pada akhirnya adalah pekerja rendah hati di kebun anggur Tuhan,” ucap Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar.

Kepala Gereja Katolik Roma di Inggris dan Wales memuji Benediktus sebagai salah satu teolog besar abad ke-20.

“Saya ingat dengan kasih sayang khusus kunjungan kepausan yang luar biasa ke tanah-tanah ini pada tahun 2010. Kami melihat kesopanannya, kelembutannya, kepekaan pikirannya dan keterbukaan sambutannya kepada semua orang yang dia temui,” tutur Kardinal Vincent Nichols.

Uskup Agung Canterbury Justin Welby juga menggambarkan Benediktus sebagai salah satu teolog terhebat di zamannya.

“Pada tahun 2013 Paus Benediktus mengambil langkah berani dan rendah hati untuk mengundurkan diri dari kepausan, paus pertama yang melakukannya sejak abad kelima belas. Dalam membuat pilihan ini dengan bebas dia mengakui kelemahan manusia yang memengaruhi kita semua,” ungkapnya.

“Dalam masa pensiunnya di Roma dia telah menjalani kehidupan doa dan sekarang dia telah pergi ke peristirahatan abadi yang diberikan oleh Bapa,” tambahnya.

Vatikan mengatakan jenazah Benediktus akan disemayamkan di Basilika Santo Petrus mulai Senin (2/1/2024).

Paus Fransiskus akan memimpin misa pemakaman Benediktus di Lapangan Santo Petrus pada hari Kamis (5/1/2023), peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya di mana paus saat ini akan merayakan misa pemakaman pendahulunya.(dam)

Exit mobile version