Presiden AS Joe Biden Bantah Bahas Latihan Nuklir Bersama Korea Selatan

Presiden AS Joe Biden Bantah Bahas Latihan Nuklir Bersama Korea Selatan - pesawat korsel - www.indopos.co.id

Dua pesawat pembom B-1B AS dan jet tempur F-16 dikawal oleh jet tempur F-35 Korea Selatan di atas Semenanjung Korea selama latihan udara bersama, 19 November 2022. (rt.com)

INDOPOS.CO.ID – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membantah bahwa Pentagon sedang membahas latihan nuklir bersama dengan Seoul (Korea Selatan). Namun, bantahan tersebut menimbulkan pertanyaan karena Korea Selatan telah mengumumkan bahwa diskusi semacam itu sudah berlangsung.

Ketika ditanya apakah sedang membahas latihan nuklir bersama dengan Korea Selatan, Biden hanya mengatakan tidak. Ia menolak untuk menjelaskan lebih lanjut kepada wartawan setelah pulang dari liburan. Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih juga menolak berkomentar ketika ditanya terkait hal tersebut.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol baru-baru ini mengatakan kepada surat kabar lokal bahwa kedua negara sedang membahas cara untuk mengoperasikan kekuatan nuklir AS di bawah konsep perencanaan dan latihan bersama untuk menanggapi nuklir Korea Utara.

Dalam wawancara yang sama, Yoon juga mengkritik kebijakan pencegahan yang diperpanjang yang sudah berlangsung lama antara Seoul dan Washington yang menempatkan Korea Selatan di bawah perlindungan payung nuklir AS.

Yoon beralasan bahwa itu tidak lagi cukup untuk meyakinkan warga negara yang diberi kemajuan militer oleh Democratic People’s Republic of Korea (DPRK).

“Senjata nuklir adalah milik AS, pembagian intel, perencanaan dan pelatihan harus dilakukan bersama. Pejabat Amerika cukup positif tentang gagasan tersebut,” kata Yoon seperti dikutip rt.com, Selasa (3/1/2023).

Yoon tampaknya merujuk pada latihan militer bersama yang melibatkan kekuatan nuklir dan berbicara panjang lebar tentang pencegahan.

Namun, juru bicara pemerintah Korea Selatan Kim Eun-hye kemudian mengklarifikasi bahwa presiden tidak berbicara tentang latihan perang nuklir.

“Pernyataan Presiden AS Joe Biden hari ini dipotong oleh reporter. Ketika ditanya apakah kami [membahas] latihan perang nuklir, jadi tentu saja kami tidak punya pilihan selain menjawab tidak,” kata Kim.

Sebaliknya, Kim mengatakan para pejabat AS dan Korea Selatan sedang mendiskusikan cara untuk berbagi informasi tentang pengoperasian aset tenaga nuklir milik AS, perencanaan bersama dan rencana aksi bersama untuk menanggapi senjata nuklir Korea Utara.

Pernyataan Yoon muncul di tengah tahun yang kontroversial di Semenanjung Korea, yang mencatat rekor jumlah uji coba senjata oleh Pyongyang dan serangkaian latihan militer bersama oleh Seoul dan sekutunya, yaitu Jepang dan Amerika Serikat.

Pejabat Korea Selatan baru-baru ini menekankan perlunya memperkuat pertahanan udara dan kemampuan pengawasan setelah beberapa drone Korea Utara menembus wilayah udaranya pada akhir Desember, meningkatkan ketegangan memasuki tahun baru. (dam)

Exit mobile version