Pendiri Grup Wagner Klaim 500 Tentara Ukraina di Soledar Tewas

Private-Military-Company

Pendiri Grup Wagner Yevgeny Prigozhin mengunjungi tambang garam Soledar bersama para pejuang Private Military Company (PMC) Grup Wagner. ( rt.com)

INDOPOS.CO.ID – Pendiri perusahaan militer swasta Grup Wagner selaku tentara bayaran Rusia mengatakan Kota Donbas sepenuhnya berada di bawah kendali Rusia

“Tentara Ukraina yang terkepung di Soledar telah menyerah atau terbunuh,” kata pendiri Grup Wagner Yevgeny Prigozhin, seperti dilansir rt.com, Kamis (12/1/2023).

Ia mengatakan para pejuang yang tergabung dalam perusahaan militer swasta tersebut benar-benar mengepung Kota Donbas sehari sebelumnya dan sekarang sedang membersihkan jaringan terowongan yang luas di tambang garam.

“Saya ingin mengulangi bahwa Soledar telah sepenuhnya dibebaskan dan dibebaskan dari unit tentara Ukraina,” kata Prigozhin dalam sebuah pernyataan pada Rabu (11/1/2023) malam.

“Pasukan Ukraina yang menolak menyerah telah dihancurkan,” tambahnya.

Prigozhin memperkirakan sekitar 500 tentara Ukraina tewas setelah pasukan Wagner menutup pengepungan Soledar.

“Seluruh kota berserakan dengan mayat prajurit Ukraina,” katanya.

Pejuang Wagner pertama kali mengedarkan video yang diambil di pusat Kota Soledar pada hari Selasa, sebagai bukti bahwa pemerintah kota berada di bawah kendali mereka.

Kemudian pada hari itu, Prigozhin terlihat berkeliling terowongan tambang garam, yang katanya mulai dibersihkan Grup Wagner. Jaringan terowongan memiliki panjang sekitar 300 kilometer (186 mil) dan mencapai ratusan meter di bawah permukaan tanah.

Prigozhin juga membantah desas-desus, yang beredar karena pertemuan pejabat Rusia dan Ukraina di Turkiye pada hari Rabu, bahwa evakuasi sedang diatur.

“Tidak ada kata-kata tentang koridor kemanusiaan. Semua warga sipil telah dievakuasi dari kota tersebut,” katanya.

Soledar memiliki sekitar 10.000 penduduk sebelum konflik. Tentara Ukraina mengubahnya menjadi titik kuat setelah diusir dari Popasnaya pada pertengahan 2022. Kontrol Rusia atas kota itu sekarang mengancam untuk mengungkap seluruh front Ukraina di Donbas.

Presiden Ukraina Vladimir Zelensky telah mengakui pada hari Minggu bahwa situasi di Soledar sangat sulit tetapi pasukan Ukraina akan terus bertahan apa pun yang terjadi.(dam)

Exit mobile version