Korban Serangan Rudal Rusia di Kota Dnipro Bertambah Jadi 30 Orang

Korban Serangan Rudal Rusia di Kota Dnipro Bertambah Jadi 30 Orang - ukraina hancur 1 - www.indopos.co.id

Blok apartemen di Kota Dnipro, Ukraina hancur akibat serangan rudal Rusia. Foto: news.sky.com

INDOPOS.CO.ID – Tiga puluh orang dipastikan tewas dan lebih dari 30 orang lainnya dirawat di rumah sakit, termasuk 12 orang dalam kondisi luka-luka serius akibat serangan rudal Rusia di Kota Dnipro, Ukraina tenggara.

Diduga masih banyak orang yang selamat terjebak di reruntuhan blok apartemen di Kota Dnipro, hingga saat ini belum berhasil dievakuasi.

Antara 30 hingga 40 orang masih bisa terperangkap di bawah reruntuhan blok sembilan lantai itu. Wali Kota Dnipro Borys Filatov pesimistis tentang kemungkinan lebih banyak korban selamat ditemukan.

“Peluang untuk menyelamatkan orang sekarang sangat kecil. Kurasa jumlah yang mati akan mencapai puluhan,” kata Filatov seperti dikutip Sky News, Senin (16/1/2023)

Dia mengatakan bahwa dua tangga di blok tersebut termasuk puluhan flat telah hancur. Serangan terhadap Kota Dnipro adalah salah satu serangan paling mematikan dalam perang melawan warga sipil.

Jumlah orang yang tewas mencapai rekor tertinggi di satu tempat sejak serangan di wilayah Zaporizhzhia pada September 2022.

Angkatan udara Ukraina mengatakan bahwa blok tersebut telah diserang oleh rudal Kh-22 Rusia, senjata kuno yang diketahui tidak akurat dan Ukraina tidak memiliki pertahanan udara untuk ditembak jatuh.

Rudal era Soviet itu dikembangkan selama Perang Dingin untuk menghancurkan kapal perang.

Selama operasi penyelamatan pada hari Minggu (15/1/2023) pekerja darurat mendengar orang-orang berteriak minta tolong dari reruntuhan dan menunggu saat hening untuk membantu mengarahkan mereka keluar dari reruntuhan.

Petugas pemadam kebakaran menemukan seorang wanita hidup lebih dari 18 jam terjebak di bawah reruntuhan setelah serangan itu. Mereka enggendongnya ke tempat aman.

Rusia belum secara khusus mengakui serangan itu, tetapi kementerian pertahanannya mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pihaknya telah meluncurkan gelombang serangan rudal terhadap infrastruktur dan situs militer Ukraina.

“Semua objek yang ditugaskan terkena tembakan. Target serangan telah tercapai,” bunyi pernyataan tersebut.

Presiden Volodymyr Zelenskyy berjanji untuk terus mencari korban yang selamat dari serangan Dnipro.

“Operasi pencarian dan penyelamatan dan pembongkaran elemen struktur berbahaya berlanjut. Sepanjang waktu kami terus berjuang untuk setiap kehidupan,” ujarnya.

Dia meminta sekutu Barat untuk memasok lebih banyak senjata untuk mengakhiri teror Rusia dan serangan terhadap sasaran sipil.

Serangan rudal Rusia, Sabtu (14/1/2023) terjadi setelah Inggris mengikuti Prancis dan Polandia, mengatakan akan mengirim 14 tank tempur utama Challenger 2 serta dukungan artileri. (dam)

Exit mobile version