Jerman Diminta Keluarkan Izin Pengiriman Tank Leopard ke Ukraina

jerman

Tank tempur utama Leopard 2A6 termasuk yang paling mematikan dan modern di dunia. Foto: news.sky.com

INDOPOS.CO.ID – Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan ada sebuah negara yang mengoperasikan tank Leopard buatan Jerman telah meminta izin dari Berlin untuk memberikan kendaraan lapis baja berat tersebut ke Ukraina.

Ben Wallace tidak merincikan negara mana yang dia maksud, tetapi kemungkinan Polandia, yang telah menyatakan ingin mengirim beberapa tank tempur utama Leopard 2 untuk mendukung pasukan Ukraina dalam perjuangan mereka melawan Rusia.

Tekanan terhadap Kanselir Jerman Olaf Scholz makin meningkat terkait izin pengiriman tank Leopard ke Ukraina. Leopard merupakan salah satu tank paling mematikan dan modern di dunia.

Ini menjadi bagian dari gelombang baru bantuan militer yang semakin kuat ke Kyiv menjelang eskalasi baru dalam perang.

Jerman memegang lisensi ekspor sehingga negara mana pun yang ingin memasok Ukraina dengan armada tank Leopard harus mendapatkan izin dari Berlin.

“Pemahaman saya adalah permintaan resmi dari suatu negara telah masuk hari ini. Saya tidak tahu rincian lebih lanjut tentang siapa atau apa, dan jelas itulah proses yang perlu diselesaikan,” kata Wallace setelah mengadakan pembicaraan dengan 10 sekutu lainnya di pangkalan militer di Estonia, seperti dilansir Sky News, Jumat (20/1/2023).

“Saya ingin sebanyak mungkin tank untuk mendukung upaya Ukraina pada tahun 2023 ini,” ungkap Wallace.

“Tidak ada rahasia tentang itu. Jika kita ingin menyampaikan pesan ke Kremlin bahwa kita tidak menyerah, kita melipatgandakan, tank adalah bagian dari itu,” tambahnya.

Menteri Pertahanan Lithuania, mengatakan beberapa negara akan mengumumkan niat mereka untuk mengirim tank Leopard ke Ukraina pada pertemuan besar di pangkalan udara AS di Jerman pada hari Jumat (20/1/2023) ini.

“Beberapa negara pasti akan mengirim tank Leopard ke Ukraina, itu sudah pasti,” kata Arvydas.

Inggris menjadi negara pertama minggu ini yang mengatakan akan mengirim tank Barat ke Ukraina. Inggris hanya mengirimkan 14 tank Challenger 2, cukup untuk melengkapi satu skuadron tetapi tidak cukup untuk membuat dampak signifikan pada arah perang saja.

Harapannya adalah mendorong Jerman untuk mengikutinya, tetapi Scholz belum mengkonfirmasi kesediaan untuk melakukannya.

Seorang sumber senior Eropa mengatakan angkatan bersenjata Jerman memahami pentingnya tank untuk perjuangan Ukraina. Hambatan belum keluarnya izin tersebut tampaknya bersifat politis.

“Militer Jerman memahami Anda tidak bisa mengatakan bahwa Ukraina harus menang tetapi tidak mengirim tank. Tapi Scholz tidak bisa memutuskan,” kata sumber itu.

Wallace mengatakan dia setuju pertempuran terberat di Ukraina belum terjadi.

“Jika tahun lalu adalah tentang pertahanan dan gesekan tentara Rusia, tahun ini adalah tentang menunjukkan Ukraina dapat mendorong mundur Rusia secara signifikan dan bahkan lebih jauh dari yang sudah didorong mundur,” katanya.

Wallace berbicara kepada tentara Inggris yang dikerahkan ke pangkalan militer Tapa di Estonia dengan detasemen tank Challenger 2 sebagai bagian dari misi NATO untuk mencegah agresi Rusia terhadap aliansi militer.

Tank Challenger 2 mulai dioperasikan 1994. Tank tersebut berbobot 62,5 ton dan dipersenjatai dengan senapan 120 mm dan senapan rantai 7,62 mm. Challenger 2 sebelumnya dikerahkan di Bosnia dan selama perang Irak 2003. (arm)

Exit mobile version