INDOPOS.CO.ID – Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sedikitnya 14 orang tewas dan 24 lainnya luka-luka setelah rudal Ukraina menghantam sebuah rumah sakit (RS) di Kota Novoaydar.
Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan fasilitas medis di kota itu, untuk merawat penduduk setempat dan tentara. Letaknya puluhan kilometer dari Republik Rakyat Lugansk. Rusia menyebutkan bahwa korban dari serangan itu adalah pasien dan petugas medis.
“Serangan rudal yang disengaja pada fasilitas kesehatan sipil yang dikenal adalah kejahatan perang yang sangat serius dari rezim Kyiv,” tulis Kementerian Pertahanan Rusia di akun Telegram, seperti dikutip rt.com, Minggu (29/1/2023)
Rusia berjanji untuk membawa semua yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan ke pengadilan.
Menurut pernyataan itu, peluncur roket ganda HIMARS buatan Amerika Serikat (AS) digunakan dalam serangan itu. Setelah serangan itu, Deputi Perwakilan Tetap Pertama Moskow untuk PBB Dmitry Polyansky menuduh Washington terlibat langsung dalam insiden tersebut.
Polyansky mencap serangan itu sebagai kejahatan keji. Ia menyoroti 14 warga sipil tewas di rumah sakit dengan rudal yang disediakan oleh AS.
Dia juga menunjukkan fakta bahwa Washington memberikan data intelijen kepada militer Ukraina.
“Hal ini membuat AS secara langsung terlibat dalam serangan terhadap rumah sakit tersebut,” katanya.
“Pembayar pajak AS harus tahu bagaimana uang mereka dibelanjakan,” tambahnya.
Moskow telah berulang kali menuduh pasukan Ukraina menargetkan infrastruktur sipil, termasuk senjata yang dipasok oleh Barat.
Pada awal Januari, enam orang tewas dan 37 lainnya luka-luka dalam serangan di Kota Vasilyevka di Wilayah Zaporozhye Rusia. Sebelumnya, sebuah rumah sakit dihancurkan di Kota Tokmak di wilayah yang sama.
“Dalam kedua kasus tersebut, sistem HIMARS buatan AS digunakan,” kata otoritas setempat saat itu. (dam)