AS Tembak Jatuh Balon Pengintai Milik China

as

Balon mata-mata milik China telah ditembak jatuh oleh AS. (rt.com)

INDOPOS.CO.ID – Amerika Serikat (AS) menembak jatuh balon pengintai China di lepas pantai Carolina Selatan. Itu dilakukan setelah balon itu melintasi negara tanpa hambatan selama beberapa hari. Presiden AS Joe Biden mengatakan sebelumnya bahwa dia akan menangani masalah balon tersebut.

Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan jet tempur mengitari balon di atas Pantai Myrtle di South Carolina. Begitu berada di atas Samudra Atlantik, balon itu terkena serangan rudal yang membuatnya jatuh ke air.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengkonfirmasi jatuhnya objek tersebut tidak lama kemudian. Dia mengatakan bahwa militer telah menunggu sampai balon tersebut melewati perairan terbuka untuk meminimalkan ancaman terhadap warga sipil di darat.

Sebelum operasi, Administrasi Penerbangan Federal menutup wilayah udara di sebagian Karolina Utara dan Selatan, untuk mengantisipasi upaya militer untuk menjatuhkannya.

Pesawat misterius itu pertama kali terlihat di negara bagian barat Montana pada hari Rabu, sebelum melintasi barat dalam perjalanan ke Atlantik. Pejabat Pentagon dilaporkan menyarankan Biden untuk tidak menembak jatuh balon tersebut, membiarkannya bebas bepergian selama hampir tiga hari.

“Kami akan mengurusnya,” kata Joe Biden sebelumnya seperti dikutip rt.com, Minggu (5/2/2023).

Biden kemudian mengatakan bahwa dia menganjurkan untuk menembak jatuh balon itu sejak Rabu, tetapi didesak oleh Pentagon, sejalan dengan perhatian Austin terhadap keselamatan sipil.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan kepada wartawan bahwa Biden pertama kali diberi pengarahan tentang balon pada hari Selasa. Namun, dia tidak menjelaskan mengapa Presiden menunggu hingga diketahui masyarakat sehari kemudian untuk mengakui keberadaannya.

Beijing membantah tuduhan spionase. Kementerian Luar Negeri China menjelaskan bahwa balon itu adalah pesawat sipil yang digunakan untuk penelitian, terutama tujuan meteorologi yang menyimpang dari jalur yang dimaksudkan.

Austin mengatakan itu digunakan untuk mengawasi situs strategis di benua Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menunda perjalanan yang direncanakan ke Beijing sebagai tanggapan atas insiden tersebut. Departemen Luar Negeri menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan AS. China mengatakan tidak ada kunjungan semacam itu yang disetujui sejak awal. (dam)

Exit mobile version