Korban Tewas Gempa di Turki dan Suriah Telah Mencapai 33.158 Orang

Korban Tewas Gempa di Turki dan Suriah Telah Mencapai 33.158 Orang - gempa turki 3 - www.indopos.co.id

Sisa-sisa bangunan runtuh akibat gempa di Turki. Foto: news.sky.com

INDOPOS.CO.ID – Korban tewas akibat gempa dahsyat bermagnitudo 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah Senin (6/2/2023) lalu telah mencapai 33.158 orang.

Korban sebanyak itu terdiri dari 29.605 orang di Turki dan 3.553 lainnya di Suriah.

Upaya penanganan pasca gempa di Suriah jauh lebih sulit ketimbang di Turki. Negara Suriah tidak hanya berjuang setelah bencana alam, tetapi juga berusaha mengatasi suhu beku dan wabah kolera yang parah pada bulan Desember.

Direktur Darurat Regional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dr Rick Brennan mengatakan di kota-kota Aleppo dan Latakia sekitar 350 ribu orang kehilangan tempat tinggal, sehingga memberikan perawatan massal bagi mereka telah menjadi pekerjaan yang sangat besar.

Dia menambahkan bahwa banyak dari mereka ditempatkan di masjid, sekolah, gereja dan pusat-pusat pengungsi lainnya, tetapi kondisinya penuh sesak.

“Itu bukan kondisi yang dapat diterima, jadi kami bekerja dengan mitra untuk melihat opsi lain,” kata Brennan, seperti dilansir Sky News, Senin (13/2/2023).

Masalah lain yang dihadapi para korban gempa di Suriah adalah meningkatnya risiko tertular penyakit menular karena kepadatan penduduk dan sanitasi yang buruk.

Brennan mengatakan WHO akan mendirikan mobile center untuk mengirimkan pasokan darurat ke klinik dan rumah sakit guna membantu mengatasi masalah tersebut.

Perwakilan WHO untuk Suriah Dr Iman Shakiti mengatakan sistem kesehatan negara itu telah mengalami masalah selama beberapa tahun karena konflik, krisis ekonomi dan wabah penyakit.

“Kami menerima lebih banyak dari koordinator bantuan darurat PBB Martin Griffiths yang saat ini sedang dalam perjalanan ke Damaskus,” katanya.

Dalam sebuah pernyataan di Twitter, Griffiths mengatakan sejauh ini pihaknya telah mengecewakan orang-orang di barat laut Suriah dan mereka merasa benar-benar ditinggalkan.

“Mencari bantuan internasional yang belum datang. Tugas saya dan kewajiban kita adalah memperbaiki kegagalan ini secepat mungkin,” ujarnya.

Di Suriah, bencana paling parah terjadi di barat laut yang dikuasai pemberontak, telah menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal untuk kedua kalinya setelah mereka mengungsi akibat perang saudara selama satu dekade. Wilayah tersebut hanya menerima sedikit bantuan dibandingkan dengan daerah yang dikuasai pemerintah.

Sementara itu di Turki, puluhan kontraktor bangunan ditangkap. Pejabat Turki telah menahan atau mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada kontraktor yang diduga terlibat dalam pembangunan gedung yang runtuh dan menghancurkan penghuninya minggu ini.

Sekitar 131 kontraktor diduga terlibat dalam pembangunan gedung yang runtuh saat gempa mematikan di Turki.

Meskipun negara ini, di atas kertas, memiliki peraturan konstruksi yang memenuhi standar rekayasa gempa, peraturan tersebut jarang ditegakkan.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay, mengatakan surat perintah telah dikeluarkan untuk penahanan 131 orang yang diduga bertanggung jawab atas bangunan yang runtuh.

Menteri kehakiman telah berjanji untuk menghukum siapa pun yang bertanggung jawab, dan jaksa penuntut telah mulai mengumpulkan sampel bangunan untuk bukti bahan yang digunakan dalam konstruksi.

Kementerian Kehakiman kini telah mengumumkan rencana pembentukan Biro Investigasi Kejahatan Gempa Bumi.

Biro tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi kontraktor dan orang lain yang bertanggung jawab untuk pekerjaan pembangunan, mengumpulkan bukti, menginstruksikan para ahli termasuk arsitek, ahli geologi dan insinyur, dan memeriksa izin bangunan dan izin kerja. (dam)

Exit mobile version