Dinilai Picu Ketegangan, Hungaria Ingin AS Keluar dari NATO

Dinilai Picu Ketegangan, Hungaria Ingin AS Keluar dari NATO - Viktor Orban - www.indopos.co.id

Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban mengatakan Eropa membutuhkan blok militernya sendiri, yang bebas dari pengaruh Amerika Serikat (AS).

Dia mengatakan AS menyeret Eropa ke dalam konflik yang tidak dapat dimenangkan dan berisiko menjadi perang global.

“Solusinya adalah NATO Eropa,” kata Orban, seperti dikutip rt.com, Jumat (3/3/2023).

Orban menambahkan keinginan AS untuk memperluas pengaruhnya lebih lanjut adalah penyebab ketegangan antara Barat dan Rusia.

“Moskow prihatin dengan NATO yang memperluas lebih jauh ke timur ke Ukraina dan Georgia,” kata Orban, mengacu pada percakapannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin hanya beberapa pekan sebelum konflik yang sedang berlangsung antara Moskow dan Kyiv pecah pada 24 Februari 2022.

“Putin mengatakan kepada saya masalahnya adalah dengan pangkalan rudal Amerika di Polandia dan Rumania dan kemungkinan perluasan NATO di Ukraina dan Georgia,” jelasnya.

Dia menyebut pemimpin Rusia khawatir tentang kemungkinan AS mengerahkan senjatanya ke negara-negara ini.

Menurut Orban, itulah salah satu alasan mendasar di balik konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

“Saya mengerti apa yang dikatakan Putin. Namun saya tidak menerima apa yang dia lakukan,” terangnya, mengacu pada operasi militer Rusia di Ukraina.

Orban menegaskan Hungaria harus menghindari konflik ini.

“Budapest menjadi sasaran tekanan terus-menerus karena negara-negara Barat lainnya ingin menyeret kami ke dalam perang melalui segala cara yang memungkinkan,” ujarnya.

Orban percaya itu karena Uni Eropa (UE) melayani kepentingan AS dengan mengorbankan kepentingannya sendiri.

“Keputusan yang dibuat oleh Brussel lebih sering mencerminkan kepentingan Amerika daripada kepentingan Eropa,” ujarnya.

Menurutnya, negara-negara Barat perlu menunjukkan keinginan sejati untuk perdamaian jika mereka ingin tercapai di Ukraina.

“Itulah yang kurang hari ini, setidaknya di Barat,” tutur Orban.

Hungaria telah berulang kali menyerukan perdamaian di tengah konflik antara Moskow dan Kyiv, serta mengkritik sanksi Barat yang dijatuhkan terhadap Rusia dan pengiriman senjata ke Ukraina.

Awal pekan ini, Orban mengatakan permusuhan yang sedang berlangsung tidak menguntungkan siapa pun di dunia.

Hungaria juga satu-satunya negara NATO yang mendukung rencana perdamaian yang akan dilakukan China untuk Ukraina. (dam)

Exit mobile version