Mantan Presiden AS Donald Trump akan Terbitkan Buku Berisi Surat dari Para Pemimpin Dunia

Mantan Presiden AS Donald Trump akan Terbitkan Buku Berisi Surat dari Para Pemimpin Dunia - trump 1 - www.indopos.co.id

Mantan Presiden AS Donald Trump. (rt.com)

INDOPOS.CO.ID – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menerbitkan sejumlah surat dari berbagai pemimpin dunia, selebritas, atlet, dan pengusaha bisnis, di antaranya Kim Jong-un dari Korea Utara, mendiang Putri Diana, dan bahkan Hillary Clinton.

Trump mengumumkan buku yang akan datang dalam sebuah posting media sosial pada hari Kamis (9/3/2023).

Winning Team Publishing, yang akan mencetak koleksi tersebut, menyatakan bahwa karya tersebut akan menghadirkan komunikasi luar biasa, dan pribadi dengan Trump selama 40 tahun terakhir.

“Kami mendapat banyak surat hebat dari banyak orang hebat dan bukan orang hebat,” kata Trump kepada wartawan seperti dikutip rt.com, Jumat (10/3/2023).

“Tapi mereka orang-orang yang sangat terkenal,” tambahnya

Selain sekitar 150 surat dari nama-nama besar mulai dari Oprah Winfrey, Michael Jackson, Presiden AS Richard Nixon, Ronald Reagan dan Barack Obama, legenda golf Arnold Palmer dan bahkan rival sengitnya di keluarga Clinton.

Buku tersebut akan berisi komentar orisinal dari Trump dan koleksi foto. Ini akan dirilis bulan depan, menyusul buku pertamanya yang diterbitkan tahun lalu, ‘Our Journey Together’, yang meraup penjualan $20 juta hanya dalam dua bulan.

Satu surat dari Winfrey tahun 2000 memberikan pujian yang berlebihan kepada Trump, dengan mengatakan: “Sayang sekali kami tidak mencalonkan diri. Tim yang luar biasa!

Trump mencatat bahwa meskipun dia masih menganggap bintang acara bincang-bincang itu tinggi, dia mengatakan perasaan itu tidak lagi saling menguntungkan.

“Sayangnya, begitu saya mengumumkan untuk menjadi presiden, dia tidak pernah berbicara dengan saya lagi,” katanya.

Sebelumnya, Trump menyatakan pemimpin tertinggi Korea Utara menulis kepadanya surat-surat yang indah dan bahwa mereka jatuh cinta selama masa jabatannya.

Korespondensinya dengan Kim menjadi semakin penting setelah pemerintah federal meluncurkan penyelidikan apakah dia telah menyimpan materi rahasia setelah meninggalkan Gedung Putih. (dam)

Exit mobile version