Menteri Ekonomi Serbia Sebut Sanksi terhadap Rusia karena Tekanan Barat

serbia

Menteri Ekonomi Serbia, Rade Basta. Foto: Twitter @MinistarBasta

INDOPOS.CO.ID – Menteri Ekonomi Serbia, Rade Basta mengungkapkan Serbia terpaksa harus bergabung dengan sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa (AS-UE) terhadap Rusia karena menghadapi tekanan yang tak tertahankan dari Barat.

Pernyataan Rade Basta tersebut mendapat kecaman dari Serbia sendiri. Rade Basta dituntut mundur oleh salah satu anggota koalisi yang berkuasa di negara itu.

“Negara kita sudah membayar mahal karena tidak memberikan sanksi kepada Rusia dan itu menjadi tak tertahankan,” kata Basta di Twitter dan Instagram, seperti dilansir rt.com, Selasa (14/3/2023).

“Saya mendukung Rusia, dan saya memiliki kepercayaan penuh pada pembelaan Presiden Serbia Aleksandar Vucic atas kepentingan negara dan nasional kita. Itulah sebabnya saya meminta semua menteri dan kabinet lainnya untuk membuat keputusan tentang masalah ini,” ujarnya.

Basta melengkapi pernyataan itu dengan foto dirinya di depan bendera Serbia, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa.

“Sungguh posisi yang aneh. AS menekan Serbia, dan seorang menteri Serbia menyerukan tindakan terhadap Rusia,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam menanggapi Basta.

“Tidak seperti AS, Rusia selalu menghormati Serbia dan rakyatnya. Ini juga bukan hanya tentang kebenaran sejarah, tetapi tentang fakta yang jelas. Dengan diberlakukannya sanksi terhadap Rusia, tekanan AS terhadap Serbia tidak akan berakhir, tetapi akan terus meningkat,” ujar Zakharova.

Blok Partai Sosialis-Serbia Bersatu di parlemen dengan cepat menolak komentar Basta.

Menteri Luar Negeri Serbia Ivica Dacic mengatakan dia dan Partai Sosialisnya sangat mendukung kebijakan yang dianut secara terbuka oleh Vucic.

“United Serbia menentang sanksi siapa pun dan posisi kami adalah konflik di Ukraina harus segera diakhiri, dan menyelesaikan perbedaan mereka di meja perundingan,” ucap Ketua Partai Sosialis-Serbia Bersatu Dragan Markovic Palma.

Seorang anggota blok parlemen Vucic, Gerakan Sosialis, menuntut pengunduran diri Basta. Mereka menyebutnya pengecut karena bersembunyi di belakang presiden saat menyerang kebijakannya.

“Jika menteri ekonomi bukan seorang ahli tetapi seorang politisi, biarkan dia bergabung. Mereka yang ingin memutuskan hubungan persaudaraan dan persahabatan dengan Moskow dan rakyat Rusia,” kata partai tersebut.

“Kami berharap Basta menunjukkan kekuatan keyakinannya dengan mengundurkan diri jika menteri yang lain tidak mendukung perjuangannya melawan kebijakan Serbia yang independen, netral, dan cinta kebebasan,” tuturnya.

Basta menjadi menteri ekonomi sejak perombakan kabinet Oktober 2022. Mantan kickboxer, petugas polisi, dan guru olahraga ini sebelumnya mengelola utilitas pemanas sentral Beograd.

Dia memiliki sejarah komentar anti-Rusia. Dia pernah menyerukan penutupan pusat kemanusiaan di Nis dan mencapai kemandirian energi dari gas alam Rusia. Dia meminta Serbia untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir dengan Uni Eropa dan AS.

Beograd telah menyatakan netralitas dan menolak untuk bergabung dengan embargo anti-Rusia, melawan tekanan yang meningkat dari Washington dan Brussel.

Mereka menghargai integritas teritorial Ukraina tetapi melanggar integritas Serbia, dengan menuntut pengakuan provinsi Kosovo yang memisahkan diri. (dam)

Exit mobile version