Presiden Biden Tegaskan akan Lindungi AS dari Ancaman yang Ditimbulkan China

janet

Menteri Keuangan AS Janet Yellen. (rt.com)

INDOPOS.CO.ID – Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yallen mengatakan Presiden Joe Biden tidak akan berhenti untuk melindungi Amerika dari ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh China, bahkan jika tindakan yang harus diambilnya merusak ekonomi negaranya sendiri.

“Keamanan nasional sangat penting dalam hubungan kita dengan China,” kata Yellen seperti dilansir rt.com, Jumat (21/4/2023).

Dia memberi contoh memblokir China untuk mendapatkan teknologi tertentu.

“Kami tidak akan berkompromi dengan masalah ini, bahkan ketika mereka memaksakan pertukaran dengan kepentingan ekonomi kami,” tandasnya.

Yellen menuduh China melakukan praktik ekonomi yang tidak adil dan mengambil sikap yang lebih konfrontatif terhadap AS dan sekutunya dalam beberapa tahun terakhir.

Dia menambahkan, Washington memiliki seperangkat alat yang luas untuk menangani ancaman keamanan dari China, seperti kontrol ekspor dan sanksi terhadap entitas yang memberikan dukungan kepada Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

“Departemen Keuangan memiliki otoritas sanksi untuk mengatasi ancaman terkait keamanan siber dan fusi militer-sipil China,” kata Yellen.

“Kami juga dengan hati-hati meninjau investasi asing di Amerika Serikat untuk risiko keamanan nasional dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko tersebut. Dan kami sedang mempertimbangkan sebuah program untuk membatasi investasi keluar AS dalam teknologi sensitif tertentu yang berimplikasi keamanan nasional yang signifikan,” jelasnya.

Pemerintahan Biden telah mengambil langkah-langkah untuk memblokir perusahaan China mengamankan teknologi semikonduktor canggih, seperti membatasi ekspor peralatan pembuat chip.

Yellen mengatakan, Washington tidak mengambil tindakan seperti itu untuk mendapatkan keuntungan ekonomi atau untuk menghambat pertumbuhan dan modernisasi China.

Yellen juga memarahi China atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia dan dugaan dukungan tanpa batas untuk Rusia di tengah krisis Ukraina.

Dia memperingatkan bahwa konsekuensinya akan parah jika China memberikan dukungan material atau membantu Rusia menghindari sanksi.

“Seperti keamanan nasional, kami tidak akan berkompromi dalam perlindungan hak asasi manusia,” kata Yellen.

“Prinsip ini merupakan dasar bagaimana kita terlibat dengan dunia,” tambahnya.

Beijing telah menolak keras tuduhan AS, menyarankan bahwa Washington harus melakukan lebih banyak upaya dalam menyelesaikan masalah hak asasi manusianya sendiri.

Para pemimpin China juga menyalahkan Washington atas mentalitas Perang Dingin di mana Beijing dicap sebagai ancaman keamanan ketika pemerintahan Biden mencoba menahan kemajuan ekonominya.

“Penahanan dan penindasan tidak akan membuat Amerika hebat lagi, juga tidak akan menghentikan China bergerak menuju peremajaan nasional,” kata Menteri Luar Negeri China Qin Gang. (dam)

Exit mobile version