Rusia Klaim AS Harus Bertanggung Jawab atas Serangan terhadap Aktivis Politik Zakhar Perilepin

Zakhar-Perilepin

Seorang pegawai Komite Investigasi Rusia melakukan penyelidikan di lokasi mobil penulis Zakhar Prilepin yang meledak di wilayah Nizhny Novgorod, Rusia, Sabtu 6 Mei 2023. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Luar Negeri Rusia mengklaim Amerika Serikat (AS) memikul tanggung jawab atas serangan teroris terhadap penulis Rusia dan aktivis politik Zakhar Prilepin. Rusia menuduh AS membunuh lawan ideologis dan harus dijadikan refleksi mendasar bagi rezim Kyiv.

Prilepin, seorang jurnalis dan novelis yang bertempur di Ukraina dalam unit Garda Nasional Rusia awal tahun ini, terluka parah ketika sebuah bom pinggir jalan meledak saat dia melewati wilayah Nizhny Novgorod Rusia pada Sabtu (6/5/2023) pagi. Asisten Prilepin, yang berada di belakang kemudi, tewas.

Seorang tersangka yang ditangkap di dekat lokasi ledakan mengatakan kepada penyelidik Rusia bahwa dia telah direkrut oleh Badan Intelijen Ukraina yang tidak disebutkan namanya pada tahun 2019, dan mengaku menanam dua ranjau anti-tank di pinggir jalan dan meledakkannya dari jarak jauh saat mobil Prilepin lewat.

“Serangan teroris terhadap Prilepin adalah demonstrasi lain dari pendekatan sistematis Kyiv untuk menghilangkan lawan ideologis,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir rt.com, Minggu (7/5/2023).

“Tanggung jawab untuk ini dan tindakan teroris lainnya terletak pada otoritas Ukraina bersama dengan pelindung Barat, terutama Amerika Serikat, yang melalui proyek anti-Rusia yang dipadukan dengan neo-Nazisme telah dengan susah payah dipupuk di Ukraina sejak kudeta pada Februari 2014,” bunyi pernyataan itu.

Kementerian Luar Negeri Rusia menjelaskan bagaimana musuh negara Ukraina ditambahkan ke database Mirotvorets (Peacemaker), dengan detail pribadi mereka tercantum di samping deskripsi kejahatan mereka terhadap Ukraina.

Daftar pembunuhan ini diduga dikelola oleh dinas keamanan Ukraina, dan termasuk jurnalis dan politisi Barat yang berbicara baik tentang Rusia atau mengutuk Ukraina dan pemerintahnya.

“Daftar itu digunakan oleh pembunuh bayaran untuk menargetkan musuh-musuh Kyiv. Rusia telah berulang kali meminta pendukung Ukraina di Barat agar daftar itu dibuat offline, namun sejauh ini mereka tolak,” ujarnya.

“Waktu telah menunjukkan bahwa Washington dan satelitnya dengan sengaja mengabaikan ini dan kejahatan lain dari otoritas Ukraina,” lanjut pernyataan itu.

Sebagai pendukung keuangan terbesar Ukraina dan penyedia intelijen, Rusia berpendapat bahwa AS pada akhirnya bertanggung jawab tidak hanya atas serangan terhadap Prilepin, tetapi juga pembunuhan penulis nasionalis Darya Dugina dan blogger militer Vladlen Tatarsky, dan percobaan pembunuhan terhadap pendiri Tsargrad TV, Konstantin Malofeyev.

Moskow juga menyalahkan Washington atas serangan drone baru-baru ini di Kremlin, meskipun tidak berhasil.

“Kami tahu betul bahwa keputusan untuk melakukan aksi teroris semacam itu tidak dibuat di Kyiv, tetapi oleh Washington,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.(dam)

Exit mobile version