Inggris akan Membantu Pasok Pesawat Tempur F-16 ke Ukraina

Inggris akan Membantu Pasok Pesawat Tempur F-16 ke Ukraina - zelenskyy - www.indopos.co.id

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di kediaman resmi PM Sunak di Aylesbury, Inggris, 15 Mei 2023. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mengatakan pihaknya akan menciptakan koalisi internasional untuk menyediakan jet tempur Barat ke Ukraina. Dia berjanji untuk meningkatkan kemampuan tempur udara negara itu bersama sekutu.

Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan dengan PM Belanda Mark Rutte di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dewan Eropa pada Selasa (16/5/2023), Sunak mengatakan keduanya akan mengambil langkah-langkah untuk membantu mengoordinasikan pengiriman pesawat ke Kyiv.

“Sunak dan Perdana Menteri Rutte sepakat mereka akan bekerja untuk membangun sebuah koalisi internasional guna memberikan Ukraina kemampuan tempur udara. Dukungan terhadap kemampuan tempur udara itu mulai dari pelatihan hingga pengadaan jet F-16,” ungkap Kantor Perdana Menteri Inggris, seperti dilansir rt.com, Rabu (17/5/2023).

PM Sunak tidak merinci negara mana saja yang akan menawarkan jet tempur buatan Amerika, yang dioperasikan oleh lebih dari puluhan negara itu. Namun dia akan menekan sekutu untuk membantu memfasilitasi transfer senjata.

Pejabat Ukraina mengatakan Kyiv berharap untuk menerima hingga 50 unit pesawat F-16 dari Washington dan mitra lainnya. Sejak Moskow meningkatkan penggunaan bom luncur berpemandu pada bulan Maret, pejabat itu mengatakan Ukraina tidak memiliki apa pun untuk menghentikan pesawat Rusia yang dilengkapi dengan bom tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertemu dengan Sunak dalam kunjungan mendadak ke Inggris pada hari Senin (15/5/2023), ia menyerukan “koalisi jet” baru. Ide tersebut diterima dengan baik oleh PM Inggris. Konsep ini telah diusulkan oleh Kyiv dan sekutu lainnya sebelumnya, dengan Polandia juga menyuarakan minat dalam proyek semacam itu setelah menyediakan beberapa pesawat tempur MiG-29 era Soviet sendiri.

Terlepas dari diskusi baru tentang koalisi jet, beberapa kekuatan Barat tampaknya enggan memasok pesawat tempur canggih. Meskipun pilot Ukraina sudah dilatih untuk mengoperasikan F-16 oleh militer Amerika Sertikat (AS) dan akan segera menerima instruksi serupa dari pilot Inggris, pejabat Amerika, Jerman, dan Prancis telah mengindikasikan mereka tidak akan bersedia memasok jet dari gudang senjata mereka sendiri.

Namun, Washington sebelumnya telah berbalik arah setelah menolak untuk menyediakan sistem senjata tertentu, termasuk platform pertahanan rudal Patriot dan tank tempur utama M1 Abrams, yang keduanya telah dijanjikan ke Ukraina.

Berlin juga mundur setelah menolak untuk mentransfer tank Leopard 2, setuju untuk mengirim senjata awal tahun ini menyusul tekanan dari sekutu.

Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman senjata yang lebih canggih ke Ukraina dapat melewati ‘garis merah’ dan menyebabkan eskalasi besar. Menurut Moskow, senjata, intelijen, dan pelatihan yang diberikan kepada pasukan Kyiv telah membuat negara-negara Barat menjadi pihak de facto dalam konflik tersebut. (dam)

Exit mobile version