China Pertanyakan Kredibilitas Anggota G7, Beijing Tuduh Blok Pimpinan AS Itu Memaksakan Kehendak

G7-Hiroshima

Para pemimpin negara G7 di Hiroshima, Jepang, 20 Mei 2023. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China mengatakan komunitas internasional tidak akan mengikuti aturan pro-Barat yang didorong oleh G7 dan tidak akan membiarkan kelompok yang dipimpin Ameriksa Serikat (AS) itu mendominasi urusan dunia.

“China tidak akan pernah menerima apa yang disebut aturan yang diberlakukan oleh segelintir orang. Komunitas internasional tidak akan menerima aturan Barat yang didominasi G7 yang berusaha memecah belah dunia berdasarkan ideologi dan nilai-nilai,” bunyi pernyataan Kemenlu China seperti dilansir rt.com, Minggu (21/5/2023).

Kemenlu China menuduh kelompok itu bertindak atas nama kebijakan “America-first” dan berusaha memaksakan kehendaknya pada orang lain.

“Itu hanya menunjukkan betapa kecilnya arti kredibilitas internasional bagi G7,” kata Kemenlu China.

Untuk diketahui, Grup Tujuh adalah klub informal yang terdiri dari AS, Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang. Pertemuan tahunan G7 biasanya juga dihadiri oleh pejabat yang mewakili Uni Eropa (UE).

Dalam komunike bersama yang diadopsi pada KTT di Hiroshima, Jepang pada hari Sabtu (20/5/2023) G7 mencantumkan berbagai tuduhan yang ditujukan ke Beijing, termasuk pencurian teknologi, paksaan ekonomi, dan pelanggaran hak asasi manusia di dalam negeri.

Negara G7 juga mengatakan mereka sangat menentang setiap upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan kekerasan di sekitar Taiwan dan di Laut China Selatan.

Beijing menanggapi dengan mengatakan urusan yang terkait dengan Hong Kong, Xinjiang, dan Tibet adalah murni urusan dalam negeri China. China menuduh G7 membahayakan perdamaian di wilayah tersebut dengan memberikan dukungan untuk pasukan kemerdekaan Taiwan.

Meskipun anggota G7 menahan diri untuk secara resmi menjalin hubungan diplomatik dengan Taiwan, AS telah menjual senjata ke Taipei dan berjanji untuk mempertahankannya dari potensi serangan daratan.

Politisi AS juga telah bertemu dengan pejabat dari Taiwan, yang memicu kecaman keras dari Beijing, yang menentang segala bentuk kontak diplomatik dengan otoritas Taipei.(dam)

Exit mobile version