Recep Tayyip Erdogan Umumkan Kemenangannya pada Pemilihan Presiden Turki Putaran Kedua

RTE

Recep Tayyip Erdogan mengumumkan kemenangannya pada pemilihan presiden Turki putaran kedua. (Sky News.)

INDOPOS.CO.ID – Recep Tayyip Erdogan memenangkan pemilihan presiden putaran kedua dan sejumlah pemimpin dunia telah menyampaikan ucapan selamat atas kemenangannya.

Berdasarkan hasil dari 99 % suara yang telah dihitung, Erdogan, yang menjabat sebagai perdana menteri dari 2003 hingga 2014, menang dengan perolehan 52,1% suara. Sementara rivalnya, Kemal Kilicdaroglu memperoleh 47,9 persen suara.

Kemenangan ini mengantarkan Erdogan menduduki jabatan presiden Turki untuk periode ketiga yang memecahkan rekor sebagai presiden dan akan menjabat setidaknya lima tahun lagi dalam kekuasaan.

Erdogan berterima kasih kepada orang banyak yang memilihnya saat pejabat pemilu menyatakan dia sebagai pemenang.

Polling ditutup pada pukul 17:00 waktu setempat. Hasilnya perolehan suara Erdogan lebih tinggi, selisih 4,2 persen suara dari rivalnya, Kemal Kilicdaroglu.

Tak lama setelah pukul 20.00 waktu setempat, Erdogan keluar dari rumahnya dan menyampaikan terima kasih kepada orang-orang yang mendukungnya dan memberinya tanggung jawab untuk memerintah selama lima tahun ke depan.

Sejumlah pemimpin di dunia telah mengucapkan selamat atas kemenenangan Erdogan, di antaranya Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin menulis pesan panjang kepada Erdogan.

“Dari lubuk hati, saya berharap Anda sukses dalam kegiatan yang bertanggung jawab sebagai kepala negara, serta kesehatan dan kesejahteraan yang baik,” tulis Putin seperti dikutip Sky News, Senin (29/5/2023).

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengirimkan ucapan selamat, serta menegaskan kembali tantangan besar yang dihadapi kedua negara.

“Kembalinya perdamaian ke Eropa, masa depan Aliansi Euro-Atlantik kita, Laut Mediterania,” cuitnya.

“Untuk Presiden Erdogan, saya ucapkan selamat atas terpilihnya kembali, kami akan terus bergerak maju,” ujarnya.

Sementara rival Erdogan yaitu Kemal Kilicdaroglu menolak untuk mengakui kekalahan

Kilicdaroglu naik ke panggung tadi malam, dan dalam pidato yang membangkitkan semangat, dia menolak untuk mengaku kalah.

“Saya tidak bisa membela hak-hak Anda,” kata Kilicdaroglu.

“Saya tidak mengelak dari struktur yang tidak adil, saya tidak bisa menjadi setan pendiam dan saya tidak. Saya tidak bisa diam terhadap jutaan orang yang menjadi warga negara kelas dua di negara ini,” tandasnya.

“Saya tidak bisa membiarkan mereka berdiri di atas hak Anda. Untuk anak-anak Anda tidur dalam keadaan lapar. Untuk petani yang tidak dapat berproduksi. Saya tidak dapat membiarkan hal-hal ini,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, dalam pemilihan presiden Turki putaran pertama, tidak ada yang mencapai 50% suara yang diperlukan di putaran pertama pada 14 Mei. Karena itu, dilakukan pemilihan presiden putaran kedua dan yang keluar sebagai pemenang adalah Erdogan.

Kedua kandidat menawarkan visi yang sangat berbeda tentang masa depan negara dan masa lalunya baru-baru ini.

Pemerintah Erdogan memveto tawaran Swedia untuk bergabung dengan NATO dan membeli sistem pertahanan rudal Rusia, yang mendorong Amerika Serikat untuk menggulingkan Turki dari proyek jet tempur pimpinan AS. Tapi itu juga membantu menengahi kesepakatan penting yang memungkinkan pengiriman biji-bijian Ukraina dan mencegah krisis pangan global.

Sementara itu, penantang Erdogan yang berusia 74 tahun berjanji untuk memulihkan masyarakat supaya lebih demokratis. (dam)

Exit mobile version