Bantah Lakukan Serangan Besar-besaran, Ukraina Pilih Beralih ke Tindakan Ofensif

Penembakan-pasukan-Rusia

Pasukan Ukraina menembaki pasukan Rusia di dekat Klischiivka, wilayah Donetsk. Foto: Sky News.

INDOPOS.CO.ID – Pasukan Ukraina beralih ke tindakan ofensif di beberapa daerah di sepanjang garis depan pertempuran dengan Rusia. Kyiv membantah klaim Rusia bahwa Ukraina telah melancarkan serangan balasan besar-besaran.

Moskow mengatakan telah menggagalkan serangan besar-besaran Ukraina di selatan wilayah Donetsk Ukraina, dan menewaskan 250 tentara dan menghancurkan 16 tank.

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar menolak klaim tersebut. Dia mengatakan klaim tersebut dibuat untuk mengalihkan perhatian dari kekalahan Rusia di Bakhmut.

Dia mengungkapkan pasukan Ukraina beralih ke tindakan ofensif di beberapa daerah di sepanjang garis depan, dan menolak anggapan bahwa ini adalah bagian dari operasi besar.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan Moskow telah bereaksi histeris terhadap setiap langkah yang diambil Ukraina di Donetsk.

“Pertama-tama, saya berterima kasih kepada setiap pejuang kita, kepada semua pembela kita yang memberi kita berita yang kita harapkan. Selamat pejuang!” kata Zelenskyy seperti dilansir Sky News, Selasa (6/6/2023).

“Musuh tahu bahwa Ukraina akan menang. Mereka melihatnya,” tambahnya.

Donetsk dianeksasi secara ilegal oleh Rusia tahun lalu, tetapi hanya sebagian yang dikendalikan oleh Moskow.

Rekaman drone yang dirilis oleh Moskow diduga menunjukkan penghancuran peralatan Ukraina.

Kepala militer swasta Rusia, Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin juga mengklaim pasukan Ukraina telah merebut kembali sebagian pemukiman di utara Bakhmut, dua minggu setelah grup tersebut mempelopori serangan yang berhasil di kota timur.

Yevgeny Prigozhin mengatakan pasukan Kyiv telah merebut kembali wilayah Berkhivka. Dia mendesak para pemimpin militer Rusia, termasuk Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum, Valery Gerasimov, untuk maju ke garis depan.

“Ayolah, kamu pasti bisa melakukannya!. “Dan jika kamu tidak bisa, kamu akan mati sebagai pahlawan,” tulisnya di Telegram.

Maliar dari Ukraina mengatakan daerah di sekitar Bakhmut tetap menjadi pusat pertempuran dan militer Ukraina bergerak di garis depan yang cukup luas.

Sebelumnya pada Senin (5/6), Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly bertemu Zelenskyy dan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, selama kunjungan keduanya ke Kyiv.

Pertemuan tersebut membahas bagaimana Inggris dapat terus memberikan dukungan terbaik kepada Ukraina, dari medan perang hingga jaminan perbankan.

Kunjungan tersebut dilakukan di tengah persiapan konferensi pemulihan Ukraina di London pada Juni 2023 ini, yang akan berfokus pada peningkatan ekonomi negara.(dam)

Exit mobile version