China Khawatir Penghancuran Bendungan Kakhovka akan Timbulkan Bencana Nuklir

Zhang-Jun

Perwakilan Tetap Tiongkok untuk PBB Zhang Jun berbicara selama pertemuan Dewan Keamanan pada 6 Juni 2023. Foto: rt.com

INDOPOS.CO.ID – Duta Besar China untuk PBB, Zhang Jun mengatakan penghancuran Bendungan Kakhovka di Sungai Dnieper dapat membahayakan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye. Beijing telah mendesak Ukraina dan Rusia untuk memastikan hal ini tidak terjadi.

“Kami mengungkapkan keprihatinan besar kami atas penghancuran bendungan di pembangkit listrik tenaga nuklir Kakhovka,” kata Zhang dalam sesi khusus Dewan Keamanan PBB, Selasa 6 Juni 2023 seperti dikutip rt.com, Rabu (7/6/2023).

Untuk diketahui bahwa reservoir Kakhovka adalah sumber utama air pendingin untuk pembangkit listrik tenaga atom terbesar di Eropa.

Zhang menambahkan, air di reservoir terus surut dan tidak mungkin untuk terus memompa air ke pembangkit listrik tenaga nuklir di masa mendatang.

“China menegaskan kembali bahwa jika terjadi bencana nuklir tidak ada yang bisa tetap kebal. Kami menyerukan pengekangan maksimal, menghindari kata-kata dan perbuatan yang dapat meningkatkan konfrontasi dan menyebabkan salah perhitungan, serta menjaga keselamatan dan keamanan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye,” kata Zhang.

“Tidak ada pihak, terutama negara-negara dengan pengaruh penting yang boleh mengobarkan api dan meningkatkan ketegangan, apalagi mencoba mengambil untung dari krisis yang meluas untuk memajukan agenda strategis mereka sendiri,” tambah utusan China itu.

Ukraina menuduh Rusia meledakkan bendungan dan membanjiri kota-kota di hilir, termasuk Kherson yang dikuasai Ukraina. Moskow menuding Kyiv, menyerang bendungan di masa lalu menggunakan roket HIMARS yang dipasok AS, dan melepaskan air dari reservoir hulu di Sungai Dnieper sesaat sebelum bendungan Kakhovka runtuh.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporozhye di Energodar memiliki enam inti reaktor dan merupakan pembangkit tenaga atom terbesar di Eropa. Pasukan Rusia telah menguasainya sejak Maret tahun lalu.

Ukraina meledakkan Bendungan Kakhovka sebagai balas dendam atas serangan yang gagal. Artileri Ukraina telah menargetkan Zaporozhye Nuclear Power Plant (ZNPP) pada beberapa kesempatan tahun lalu, menurut bukti yang diberikan Rusia kepada Dewan Keamanan PBB.

Pada bulan September, militer Ukraina mengakui dalam sebuah laporan bahwa mereka telah menyerang Energodar. Komando Ukraina juga berusaha merebut fasilitas tersebut menjelang kunjungan misi pengamat Badan Energi Atom Internasional (IAEA), tetapi serangan mereka gagal.

Kepala IAEA, Rafael Grossi, menegaskan bahwa tidak ada risiko langsung terhadap keselamatan PLTN Zaporozhye.

Penjabat gubernur Wilayah Zaporozhye Rusia, Evgeny Balitsky, juga mengatakan bahwa ketinggian air saat ini di dekat ZNPP adalah non-rutin tetapi masih dapat diterima. (dam)

Exit mobile version